Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2022, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Vagina gatal tentu sangat menyebalkan, bukan? Apalagi jika kita tidak tahu penyebabnya.

Selain membuat aktivitas terganggu, vagina gatal juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Kita harus mengetahui apa yang memicu gatal pada vagina agar bisa mengatasinya.

Baca juga: 7 Sumber Vitamin C Alami untuk Kesehatan Kulit

Penyebab vagina gatal

Berikut berbagai penyebab vagina gatal yang harus Anda ketahui:

1. Infeksi ragi

Ragi adalah jamur alami yang biasanya ada di vagina. Biasanya tidak menimbulkan masalah, tetapi ketika pertumbuhannya tidak terkendali, hal tersebut bisa memicu infeksi.

Pertumbuhan ragi yang berlebihan di vagina dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman, termasuk gatal, sensasi terbakar, dan keputihan.

Infeksi ragi bisa terjadi akibat konsumsi antibiotik yang dapat melumpuhkan bakteri baik.

Kehamilan, stres, diabetes yang tidak terkontrol, dan ketidakseimbangan hormon sebelum menstruasi juga dapat menyebabkan infeksi ragi.

2. Vaginosis bakteri

Seperti infeksi jamur vagina, vaginosis bakteri dipicu oleh ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat yang terjadi secara alami di vagina.

Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala.
Namun, Anda juga bisa mengalami sensasi gatal dan keputihan yang berbau amis.

3. Stres

Stres fisik dan emosional dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada vagina.

Sebab, stres bisa melemahkan sistem kekebalan Anda sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi yang menyebabkan gatal.

Peningkatan hormon stres kortisol yang terjadi ketika Anda sedang stres juga mempengaruhi kesehatan vagina dan meningkatkan risiko infeksi vagina.

Baca juga: Benarkah Orang Tua Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental?

4. Kanker vulva

Gatal pada vagina bisa jadi gejala kanker vulva.

Kanker vulva dapat menyebabkan gatal pada vagina yang tidak kunjung hilang atau membaik.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan perubahan kulit pada area vulva, seperti perubahan warna atau penebalan kulit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau