KOMPAS.com - Beberapa macam gangguan tidur bukan hal yang sepela karena bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung Anda.
Mengutip CDC, tidur yang baik tidak hanya penting untuk tingkat energi Anda, tetapi juga penting untuk kesehatan jantung.
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam tidur setiap malam. Namun, banyak juga orang dewasa yang tidak mendapatkan cukup waktu tidur.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Menurut WHO
Tidak cukup tidur selama satu atau dua hari mungkin tidak masalah, tetapi jika berlangsung lama bisa menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung
Mengutip Everyday Health, Rami Khayat, seorang ahli paru dan ahli obat tidur di The Ohio State University Wexler Medical Center mengatakan orang yang memiliki gangguan tidur bisa diamati.
"Jika Anda bangun dengan perasaan tidak segar, mengantuk di siang hari, atau jika Anda perlu membatasi aktivitas siang hari karena kurang energi, ini bisa menjadi tanda ada sesuatu yang terjadi saat tidur," kata Dr. Khayat.
Beberapa gangguan tidur yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meliputi:
Baca juga: Apa Fungsi Jantung?
Mengutip Everyday Health, sleep apnea terjadi pada 70 persen pasien gagal jantung, menurut Dr. Khayat.
Ada dua jenis sleep apnea, yaitu:
Sleep apnea jenis yang paling umum di mana otot-otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks saat tidur, sebagian atau seluruhnya yang akhirnya menghalangi jalan napas.
Sleep apnea jenis yang kurang umum. Dr. Khayat mengatakan jenis gangguan tidur ini cenderung mampu memperburuk kondisi orang dengan gagal jantung yang sudah parah, terutama pada pria.
Baik OSA dan CSA mengganggu pernapasan malam hari dan berkontribusi pada kelelahan di siang hari.
“Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen darah secara berkala, yang meningkatkan kadar adrenalin dalam tubuh dan mengakibatkan Anda terbangun,” kata Dr. Khayat.
Semua kondisi khas dari semua jenis sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Semua aktivitas ini (sleep apnea) merugikan pengendalian gagal jantung," ujar Dr. Khayat.
David Markham, profesor kedokteran di Emory University dan ahli gagal jantung mengatakan bahwa dalam beberapa kasus orang dengan gagal jantung memiliki satu atau dua jenis sleep apnea itu sekaligus.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Jantung Sehat yang Harus Diketahui
Mengutip Everyday Health, ortopnea adalah perasaan sesak napas saat berbaring terlentang.
Banyak orang dengan gagal jantung mengalami ortopnea dan juga dispnea nokturnal paroksismal.
Dispnea nokturnal paroksismal adalah sesak napas yang membangunkan mereka setelah satu atau dua jam tidur.
Dr. Markham mengatakan gangguan tidur ini memengaruhi tekanan ventrikel dan kelebihan volume darah yang dipompa jantung. Sehingga, orang yang memiliki gangguan tidur ini secara terus-menerus dapat semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kedua kondisi gangguan tidur ini membaik saat duduk atau berdiri.
Baca juga: 6 Penyebab Serangan Jantung pada Wanita yang Khas
Mengutip CDC, insomnia mengacu pada kesulitan tidur, tidak cukup tidur, atau keduanya.
Sebanyak 1 dari 2 orang dewasa biasanya mengalami insomnia jangka pendek di beberapa saat.
Sementara, 1 dari 10 mungkin mengalami insomnia jangka panjang.
Insomnia terkait dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Seiring waktu, kurang tidur juga dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat yang dapat semakin meningkatkan risiko penyakit jantung Anda, dengan memicu:
Baca juga: 16 Penyebab Penyakit Jantung, Penyakit sampai Gaya Hidup Tak Sehat
Mengutip CDC, orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam lebih mungkin memiliki masalah kesehatan, seperti:
Beberapa masalah kesehatan ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selama tidur normal, tekanan darah Anda turun. Memiliki masalah tidur berarti tekanan darah Anda tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Jadi, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Rekomendasi Waktu Tidur yang Baik Demi Jaga Kesehatan Jantung
Diabetes adalah penyakit yang menyebabkan gula menumpuk dalam darah Anda, suatu kondisi yang dapat merusak pembuluh darah Anda.
Pembuluh darah yang rusak akibat gangguan tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup dapat membantu orang meningkatkan kontrol gula darah.
Kurang tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat atau obesitas karena bagian otak yang mengontrol rasa lapar bisa terganggu.
Mengutip Cleveland Clinic, pada akhirnya, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena memicu:
Faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung ini berlaku juga pada anak-anak dan remaja, yang membutuhkan lebih banyak tidur dari pada orang dewasa.
Baca juga: 7 Penyebab Henti Jantung dan Faktor Risikonya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.