KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar isitlah douching?
Menurut praktisi perawat Molly Gumucio, douching adalah aktivitas membersihkan vagina dengan menggunakan larutan.
Kata douching sendiri diambil dari istilah Prancis yang bermakna menuci.
Terkadang, orang hanya akan menggunakan air atau menambahkan cuka, sabun, soda kue, atau wewangian.
Produk untuk douching juga banyak dijual di toko. Biasanya, produk tersebut berisi larutan antiseptik.
Banyak orang berpikir douching tak hanya membantu membersihkan vagina tetapi juga membantu menghilangkan bau dan mencegah infeksi.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penyakit Hati yang Perlu Diperhatikan
Gumucio mengatakan bahwa banyak orang melakukan douching karena mereka ingin menghilangkan bau di area vagina.
Terkadang, mereka melakukannya usai berhubungan intim. Namun American College of Obstetricians and Gynecologist menganggap douching sebagai praktik yang tidak aman.
"Douching justru bisa menghilangkan bakteri dan flora baik yang secara alami ada pada vagina," ucap Gumucio.
Ketika tubuh Anda mereproduksi lebih banyak bakteri, ia memproduksi secara berlebihan, yang dapat menyebabkan infeksi.
Sama seperti usus, vagina juga mengandung berbagai mikrobioma seperti bakteri, jamur, ragi, dan virus.
Ada sekitar 50 mikroba berbeda yang hidup di dalam vagina Anda. Dan jika mikroba itu rusak, itu dapat menyebabkan masalah seperti infeksi seperti vaginosis bakteri dan infeksi jamur.
Vaginosis bakterial adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri normal vagina Anda.
Sementara itu, infeksi jamur terjadi ketika candida, sejenis ragi, tidak seimbang dalam tubuh Anda.
Kedua jenis infeksi tersebut dapat menyebabkan keputihan, sedangkan infeksi jamur juga dapat menyebabkan sensasi gatal, kemerahan, bengkak, dan rasa terbakar saat buang air kecil.
Baca juga: Kenali Apa itu Sirosis Hati, Komplikasi Liver yang Perlu Diwaspadai
Untuk membersihkan vagina, Anda bisa menggunakan sabun dan air. Namun, sabun yang Anda gunakan harus le,but dan diformulasikan khusus untuk area sensitif.
“Cobalah untuk menghindari penggunaan sabun mandi beraroma dan tetap gunakan air hangat dan sabun lembut yang biasanya tidak menghilangkan semua bakteri dan flora baik," ucap Gumucio.
Membersihkan area kewanitaan hanya dengan air saja sudah cukup untuk menjaga higienitas area tersebut.
Namun, hindari membersihkan alat kelamin terlalu sering.
Selain itu, Anda juga tidak perlu menggunakan bedak, semprotan, atau tisu pembersih kewanitaan.
“Beberapa produk yang dijual bebas cenderung memperburuk gejala atau mengiritasi kulit Anda,” kata Gumucio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.