Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

SADS, Mati Mendadak Saat Tertidur Pulas

Kompas.com - 29/07/2022, 08:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada tahun 2008 tidak lagi terbatas pada para pengungsi Laos dan Kamboja, tapi juga kelompok masyarakat lain. Namun memiliki riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.

Di Inggris pada laporan yang dipublikasikan tahun 2007 disebutkan pria muda usia 18-25 tahun, delapan kali lebih berisiko untuk mengalami keluhan tersebut dibanding kelompok masyarakat lainnya.

Berdasarkan mekanisme autofagi, dapat diperkirakan gejala-gejala tersebut berkaitan dengan peningkatan kadar glukosa darah.

Pada saat tidur lelap tubuh secara natural memang melakukan proses autofagi. Growth hormon yang dilepaskan malam hari akan memicu pelepasan kortisol. Kortisol akan memengaruhi terjadinya glukoneogenesis.

Glukoneogenesis akan meningkatkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang tinggi meningkatkan tekanan osmotik darah.

Tekanan osmotik darah yang tinggi akan memicu pelepasan vasopresin atau antidiuretik hormon.

Vasopresin akan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah arteri dan arteriol. Termasuk arteri koronaria di jantung.

Tak heran kondisi ini akan mengakibatkan keluhan nyeri dada. Semakin tinggi vasopresin yang dikeluarkan akan semakin kuat rasa nyerinya.

Akibat penyempitan arteri koronaria otot jantung akan mengalami iskemi atau kekurangan oksigen. Jika masih dapat dikompensasi hal ini memicu terjadinya hipertrofi otot jantung.

Jika iskemi terjadi cukup lama maka akan mengakibatkan infark atau kerusakan otot jantung permanen. Akibatnya irama jantung terganggu dan dapat mengakibatkan SADS! Jadi bukan oleh vaksin penyebabnya ya.

Tingginya kadar lemak darah akibat konsumsi karbohidrat berlebihlah yang jadi penyebabnya. Mulai kendalikan asupan karbohidrat sahabat agar terhindar dari risiko penyakit-penyakit berbahaya seperti SADS.

Untuk mencegah terjadinya SADS tersebut tentu saja sahabat harus membiasakan diet rendah karbohidrat. Kondisi ini akan membantu memecah lemak yang menempel di dinding pembuluh darah. Hingga penyempitan arteri koronaria tidak terjadi.

Untuk yang telah didiagnosa mengalami penyempitan arteri koronaria dapat membiasakan diri minum kopi atau teh tanpa gula. Hal ini akan membantu menurunkan kadar glukosa darah pascaglukoneogenesis dengan meningkatkan penggunaannya oleh sel. Juga dapat mempercepat pemecahan lemak

Mulai hidup sehat dengan mengendalikan asupan karbohidrat. Bukan dengan tidak sama sekali. Batasi jumlah dan waktu asupan agar tubuh selalu performa terbaiknya.

Salam semoga menjadi inspirasi hidup sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau