KOMPAS.com - Ejakulasi dini (premature ejaculation) bisa menjadi pengalaman frustasi bagi Anda dan pasangan seksual Anda yang membuat hubungan seks kurang menyenangkan.
Mengutip Cleveland Clinic, ejakulasi dini adalah jenis disfungsi seksual yang terjadi ketika seorang pria mengalami orgasme dan melepaskan air mani lebih cepat dari yang dia atau pasangannya inginkan.
Mengutip Ro Health Guide, ejakulasi dini dapat terjadi ketika Anda sedang masturbasi atau selama bentuk aktivitas seksual lainnya, termasuk seks anal dan seks oral.
Ejakulasi dini terjadi ketika Anda ejakulasi sebelum Anda dan pasangan menginginkannya, apa pun jenis kelaminnya.
Baca juga: Ciri-ciri Ejakulasi Dini yang Perlu Diketahui
Ejakulasi dini adalah salah satu kondisi seksual pria yang paling umum, memengaruhi sekitar sepertiga pria berusia 18-59 tahun.
Umumnya tidak ada gejala dari ejakulasi dini, selain kondisi itu sendiri.
Ada dua jenis utama ejakulasi dini, yaitu:
Jika Anda biasanya memiliki kendali saat ejakulasi dan hanya mengalami 1-2 kali ejakulasi dini, itu biasanya tidak dianggap sebagai masalah.
Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?
Mengutip NHS, penyebab ejakulasi dini primer sering kali bersifat psikologis, seperti memiliki pengalaman seksual yang traumatis di usia dini.
Ejakulasi dini sekunder dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisik.
Penyebab fisik ejakulasi dini sekunder dapat mencakup terlalu banyak minum alkohol dan radang kelenjar prostat (prostatitis).
Mengutip Ro Health Guide, penyebab pasti ejakulasi dini tidak jelas, tetapi disfungsi seksual ini diduga terjadi karena kombinasi faktor psikologis dan fisik.
Faktor psikologis yang menjadi penyebab ejakulasi dini adalah:
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Beberapa faktor fisik (biologis) yang dapat menjadi penyebab ejakulasi dini adalah:
Penuaan dapat menyebabkan perubahan ereksi dan ejakulasi tetapi tidak dianggap sebagai penyebab langsung ejakulasi dini.
Baca juga: 6 Penyebab Ejakulasi Lemah, Pria Perlu Tahu