Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ejakulasi dini (premature ejaculation) bisa menjadi pengalaman frustasi bagi Anda dan pasangan seksual Anda yang membuat hubungan seks kurang menyenangkan.

Mengutip Cleveland Clinic, ejakulasi dini adalah jenis disfungsi seksual yang terjadi ketika seorang pria mengalami orgasme dan melepaskan air mani lebih cepat dari yang dia atau pasangannya inginkan.

Mengutip Ro Health Guide, ejakulasi dini dapat terjadi ketika Anda sedang masturbasi atau selama bentuk aktivitas seksual lainnya, termasuk seks anal dan seks oral.

Ejakulasi dini terjadi ketika Anda ejakulasi sebelum Anda dan pasangan menginginkannya, apa pun jenis kelaminnya.

Baca juga: Ciri-ciri Ejakulasi Dini yang Perlu Diketahui

Ejakulasi dini adalah salah satu kondisi seksual pria yang paling umum, memengaruhi sekitar sepertiga pria berusia 18-59 tahun.

Umumnya tidak ada gejala dari ejakulasi dini, selain kondisi itu sendiri.

Ada dua jenis utama ejakulasi dini, yaitu:

  • Ejakulasi dini seumur hidup (primer): kasus di mana pria telah mengalami ejakulasi dini sebelum klimaks selalu atau hampir selalu sejak pengalaman seksual pertama mereka.
  • Ejakulasi dini yang didapat (sekunder): kasus di mana pria yang dulunya memiliki ereksi dan ejakulasi lebih lama tiba-tiba atau berangsur-angsur berkembang menjadi ejakulasi dini.

Jika Anda biasanya memiliki kendali saat ejakulasi dan hanya mengalami 1-2 kali ejakulasi dini, itu biasanya tidak dianggap sebagai masalah.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

Penyebab

Mengutip NHS, penyebab ejakulasi dini primer sering kali bersifat psikologis, seperti memiliki pengalaman seksual yang traumatis di usia dini.

Ejakulasi dini sekunder dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisik.

Penyebab fisik ejakulasi dini sekunder dapat mencakup terlalu banyak minum alkohol dan radang kelenjar prostat (prostatitis).

Mengutip Ro Health Guide, penyebab pasti ejakulasi dini tidak jelas, tetapi disfungsi seksual ini diduga terjadi karena kombinasi faktor psikologis dan fisik.

Faktor psikologis yang menjadi penyebab ejakulasi dini adalah:

  • Kecemasan
  • Riwayat pelecehan seksual atau represi seksual
  • Depresi
  • Citra tubuh yang buruk dan/atau kurangnya harga diri
  • Dorongan seksual menurun
  • Stres
  • Rasa bersalah (yang dapat menyebabkan Anda terburu-buru melakukan aktivitas seksual yang mengarah ke ejakulasi dini)
  • Harapan yang tidak realistis tentang kinerja seksual
  • Masalah hubungan

Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini

Beberapa faktor fisik (biologis) yang dapat menjadi penyebab ejakulasi dini adalah:

  • Sensitivitas ekstrem di kepala penis
  • Peradangan pada kelenjar prostat (prostatitis)
  • Memulai atau menghentikan penggunaan obat resep atau obat rekreasional
  • Suatu kondisi yang disebut sindrom nyeri panggul kronis
  • Kelainan hormon tiroid
  • Ketidakseimbangan testosteron

Penuaan dapat menyebabkan perubahan ereksi dan ejakulasi tetapi tidak dianggap sebagai penyebab langsung ejakulasi dini.

Baca juga: 6 Penyebab Ejakulasi Lemah, Pria Perlu Tahu

Diagnosis

Mengutip NHS, sebuah penelitian yang melibatkan 500 pasangan menemukan waktu rata-rata untuk ejakulasi adalah sekitar 5 setengah menit setelah mulai berhubungan seks.

Ejakulasi bisa lebih lama untuk pria yang berhubungan seks dengan pria.

Mengutip Ro Health Guide, International Society for Sexual Medicine (ISSM) menilai Anda mungkin menderita ejakulasi dini, jika:

  • Selalu atau hampir selalu ejakulasi dalam 1 menit setelah penetrasi
  • Tidak dapat mengontrol atau menunda ejakulasi selama aktivitas seksual sepanjang atau hampir sepanjang waktu
  • Sedang mengalami kesusahan, frustrasi, dan/atau menghindari keintiman seksual.

Saat periksa ke layanan kesehatan, mereka akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan apakah Anda menderita ejakulasi dini. Jika demikian, jenis apa (primer atau sekunder).

Baca juga: Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya

Beberapa pertanyaan mungkin termasuk:

  • Berapa waktu antara penetrasi dan ejakulasi?
  • Bisakah Anda menunda ejakulasi?
  • Apakah Anda merasa terganggu, kesal, atau frustrasi dengan ejakulasi dini Anda?
  • Seberapa sering ejakulasi dini terjadi pada Anda?
  • Berapa lama Anda memiliki masalah dengan kontrol ejakulasi?
  • Apakah ini terjadi hanya dengan satu orang tertentu atau setiap pasangan seksual?
  • Apakah ejakulasi dini terjadi setiap kali Anda berhubungan seks?
  • Jenis aktivitas seksual apa (foreplay, masturbasi, hubungan intim, dll.) yang Anda lakukan, dan seberapa sering?
  • Bagaimana ejakulasi dini memengaruhi hubungan seks Anda?
  • Apakah ada sesuatu yang membuat ejakulasi dini Anda lebih baik atau lebih buruk?

Tanya-jawab tersebut diperlukan untuk Anda dan dokter bersama-sama memutuskan cara terbaik untuk mengobati ejakulasi dini Anda.

Baca juga: Mengenal 10 Jenis Hubungan Seks yang Abnormal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau