Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa air susu ibu (ASI) yang menjadi makanan pertama bayi sejak lahir, bisa mencegah obesitas atau kegemukan?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyarankan ASI ekslusif untuk diberikan kepada bayi hingga usia enam bulan. Pasalnya, ASI adalah sumber makanan atau nutrisi terbaik untuk anak yang baru lahir.

ASI memiliki kandungan lemak, asam amino, dan nukleotida yang terkandung dalam ASI juga lebih banyak dibanding susu formula.

Baca juga: 5 Cara Memperbanyak dan Melancarkan ASI Tanpa Bantuan ASI Booster

Disamping itu, ASI juga kaya akan vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk pembentukan sel dan jaringan.

Tak heran, bayi yang mendapat ASI terhindar dari malnutrisi, baik kurang gizi maupun kelebihan gizi (overweight dan obesitas).

ASI cegah obesitas pada bayi

Menurut penelitian pada 2017 yang diterbitkan National Library of Medicine, pemberian ASI pada bayi berumur 1-6 bulan bisa menurunkan risiko obesitas pada anak.

Anak yang menerima ASI eksklusif hingga enam bulan, bisa terhindar dari kegemukan atau obesitas yang mungkin terjadi saat usia 7-12 tahun (pada saat duduk di bangku SD).

Sementara itu, dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebuah penelitian terkait ASI dan pencegahan obesitas pernah dilakukan di Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Bayi Tersedak ASI

Penelitian itu melibatkan 700 anak berusia 3-5 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ASI dapat menurunkan risiko obesitas pada anak bila diberikan sampai usia 12-24 bulan.

Kendati begitu, penelitian ini tidak menjelaskan mekanisme bagaimana ASI dapat mengurangi risiko obesitas.

Namun, sebuah penelitian di Jerman menyebutkan bahwa ASI cegah obesitas pada anak karena diduga faktor bioaktif yang ada di dalam ASI akan merangsang faktor pertumbuhan yang selanjutnya menghambat diferensiasi sel adiposit menjadi sel adiposit abnormal.

Sedangkan, bayi yang minum susu formula akan memiliki kadar hormon insulin yang lebih tinggi sehingga risiko obesitas sudah mulai terjadi pada usia dini.

Baca juga: Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi dan Ibu

Tanggapan WHO terkait ASI dan obesitas

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengeluarkan pernyataan tentang bukti ilmiah pengaruh jangka panjang ASI terhadap obesitas.

WHO menyatakan, ASI punya efek proteksi terhadap terjadinya obesitas. Meski demikian, disebutkan bahwa efek yang terlihat tidak terlalu kuat.

Menjaga kualitas ASI

ASI sebenarnya sudah memiliki nutri yang dibutuhkan si kecil. Namun, ibu menyusui sebaiknya menjaga pola makan demi menunjang kualitas ASI.

Ibu hamil wajib menyantap makanan mengandung kalori, lemak, protein, DHA, vitamin D, hingga omega-3.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kuantitas dan Kualitas Produksi ASI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau