Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru

Kompas.com - 09/08/2022, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ketika racun masuk ke dalam sistem pernapasan, produksi lendir meningkat dan melemahkan fungsi paru-paru.

Semakin lama saluran udara akan menyempit dan mempersulit Anda bernapas.

Baca juga: 10 Gejala Paru-paru Bocor yang Pantang Disepelekan

2. Tidak aktif bergerak

Ketika Anda memiliki kebiasaan tidak aktif bergarak atau olahraga itu bisa menjadi penyebab penyakit paru-paru.

Mengutip Healthline, aktif bergerak merupakan cara untuk membuat paru-paru Anda tetap bugar.

Saat Anda aktif bergerak, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mengisi bahan bakar otot.

Sehingga, paru-paru meningkatkan aktivitasnya untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida.

Selama berolahraga pernapasan Anda meningkat dari sekitar 15 kali per menit menjadi sekitar 40-60 kali per menit.

Itu menjadi latihan terbaik untuk paru-paru Anda.

Semakin rajin Anda berolahraga, semakin efisien kerja paru-paru Anda.

Begitu sebaliknya, saat Anda kebiasaan tidak aktif bergerak dapat membuat paru-paru Anda lebih cepat menua.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Jadi Faktor Risiko Kanker Prostat yang Harus Disadari

3. Paparaan polutan

Tanda disadari mungkin kita memiliki kebiasaan terpapar polutan.

Mengutip Eat This, paparan polutan bisa terjadi di luar dan dalam ruangan karena adanya bahan kimia.

Polutan itu bisa berasal dari:

  • Debu
  • Radon (gas radiokatif yang dapat menyebabkan kanker)
  • Asbes
  • Produk bangunan
  • Cat
  • Karpet (yang dapat menjebak polutan dan alergen seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur)
  • Timbal
  • Air keruh

Semua polutan itu dapat menyebabkan serta memperburuk infeksi paru-paru, kanker, dan asma.

Mengutip Healthline, saat masih muda mungkin Anda dapat dengan mudah melawan racun dari paparan polutan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau