Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Paru-paru

Kompas.com - 09/08/2022, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit paru-paru akan membuat masalah pada sistem pernapasan, menjadikan Anda sulit bernapas.

Penyakit itu bisa muncul oleh sejumlah kebiasaan yang bertahan dalam jangka waktu lama.

Kebiasaan Anda yang membahayakan kesehatan paru-paru sebagian mungkin Anda sadari, sebagian lainnya tidak Anda sadari.

Beberapa kebiasaan yang mungkin sudah umum diketahui banyak orang dapat menyababkan penyakit paru-paru adalah merokok dan terpapar polusi.

Baca juga: Fungsi Paru-paru dan Cara Menjaga Kesehatannya

Mengutip Eat This, kebiasaan makan dan minum yang tidak terkendali hingga menyebabkan obesitas itu sebenarnya juga bisa menyebabkan penyakit paru-paru.

Selain itu, kebiasaan stres Anda juga dapat menjadi penyebab lain dari penyakit paru-paru.

Mengetahui kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru penting untuk dapat mencegah masalah kesehatan lebih jauh.

"Kesehatan paru-paru memengaruhi kesehatan seluruh organ dan sistemnya, terutama otak, peredaran darah, usus, fungsi kekebalan tubuh, dan sistem muskuloskeletal," kata dokter spesialis paru-paru di Yale Medicine, Stephen Baldassarri.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih

Berikut ulasan ringkas mengenai beberapa kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru, di mana Anda harus mewaspadainya sedari dini:

1. Merokok

Mengutip Hopkins Medicine, merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

PPOK bisa meliputi:

  • Bronkitis kronis: peradangan jangka panjang (kronis) pada saluran udara besar (bronkus).
  • Empisema: kondisi paru-paru kronis yang memengaruhi kantung udara (alveoli) di paru-paru.

Selain itu, merokok dapat menyebabkan kanker pada sistem pernapasan secara luas, meliputi kanker paru-paru, hidung, sinus, dan tenggorokan.

Mengutip Healthline, kebiasaan merokok menyebabkan penuaan paru-paru lebih cepat, yang pada akhir bahan beracun tersebut mengubah sel paru-paru sehat menjadi kanker.

Merokok bisa meyebabkan penyakit paru-paru karena setiap kali Anda menghisap rokok akan ada ribuan bahan kimia beracun masuk ke dalam paru-paru Anda.

Bahan kimia beracun itu meliputi nikotin, karbon monosida, dan tar.

Ketika racun masuk ke dalam sistem pernapasan, produksi lendir meningkat dan melemahkan fungsi paru-paru.

Semakin lama saluran udara akan menyempit dan mempersulit Anda bernapas.

Baca juga: 10 Gejala Paru-paru Bocor yang Pantang Disepelekan

2. Tidak aktif bergerak

Ketika Anda memiliki kebiasaan tidak aktif bergarak atau olahraga itu bisa menjadi penyebab penyakit paru-paru.

Mengutip Healthline, aktif bergerak merupakan cara untuk membuat paru-paru Anda tetap bugar.

Saat Anda aktif bergerak, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mengisi bahan bakar otot.

Sehingga, paru-paru meningkatkan aktivitasnya untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida.

Selama berolahraga pernapasan Anda meningkat dari sekitar 15 kali per menit menjadi sekitar 40-60 kali per menit.

Itu menjadi latihan terbaik untuk paru-paru Anda.

Semakin rajin Anda berolahraga, semakin efisien kerja paru-paru Anda.

Begitu sebaliknya, saat Anda kebiasaan tidak aktif bergerak dapat membuat paru-paru Anda lebih cepat menua.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Jadi Faktor Risiko Kanker Prostat yang Harus Disadari

3. Paparaan polutan

Tanda disadari mungkin kita memiliki kebiasaan terpapar polutan.

Mengutip Eat This, paparan polutan bisa terjadi di luar dan dalam ruangan karena adanya bahan kimia.

Polutan itu bisa berasal dari:

  • Debu
  • Radon (gas radiokatif yang dapat menyebabkan kanker)
  • Asbes
  • Produk bangunan
  • Cat
  • Karpet (yang dapat menjebak polutan dan alergen seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur)
  • Timbal
  • Air keruh

Semua polutan itu dapat menyebabkan serta memperburuk infeksi paru-paru, kanker, dan asma.

Mengutip Healthline, saat masih muda mungkin Anda dapat dengan mudah melawan racun dari paparan polutan.

Namun seiring bertambahnya usia, Anda akan semakin rentan terpengaruh polutan yang masuk dalam tubuh.

Baca juga: 6 Cara Membersihkan Paru-paru Agar Terhindar dari Penyakit

4. Tidak mengontrol berat badan

Makan dan minum berlebihan tanpa mengontrol berat badan dapat menjadi kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru.

Mengutip Eat This, ketika Anda memiliki berat badan berlebih, napas bisa semakin berat.

Lemak perut ekstra menghambat kemampuan diagfragma (dinding otot antara dada dan perut) untuk menarik udara dan mengembangkan paru-paru.

Jika Anda mengalami obesitas, kecenderungan kapasitas paru-paru menjadi lebih kecil.

Selain itu, kebiasan tidak mengontrol berat badan dapat merangsang hormon yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk paru-paru.

Peradangan paru-paru adalah masalah awal di antara banyak kasus Covid-19, menurut Jorge Moreno, spesialis obat obesitas di Yale Medicine.

Baca juga: 15 Kebiasaan yang Bisa Merusak Kesehatan Jantung Harus Dihindari

5. Stres

Kebiasaan stres yang umum terkait masalah kognitif, nyatanya juga bisa memengaruhi kesehatan paru-paru.

Mengutip Eat This, saat stres Anda akan melepaskan hormon, seperti adrenalin dan kortisol.

Semua hormon itu berperan dalam pernapasan cepat.

Saat Anda sehat, hormon itu tidak akan menyebabkan masalah.

Namun saat Anda stres dan sudah memiliki gangguan pernapasan (seperti asma), maka hormon itu bisa semakin meningkatkan sesak napas dan menyebabkan sensasi panik.

Hal itu karena paru-paru tidak dapat mengeluarkan udara sebanyak yang seharusnya.

Dalam kasus lain, pelepasan banyak kartisol dapat merangsang napsu makan berlebih dan keinginan merokok lebih tinggi.

Padahal, napsu makan yang tidak terkontrol dapat menjadi kebiasaan  menyebabkan kelebihan berat badan hingga menyebabkan penyakit paru-paru.

Begitu juga merokok yang mengandung bahan kimia beracun.

Baca juga: 10 Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Harus Dihindari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau