Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Kebiasaan yang Bisa Merusak Kesehatan Jantung Harus Dihindari

Kompas.com - 20/06/2022, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan tidak sehat Anda mungkin akan menyebabkan penyakit jantung yang mematikan tanpa Anda sadari.

Mengutip Kementerian Kesehatan, penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia-usia produktif.

Data BPJS Kesehatan juga menunjukkan adanya biaya kesehatan untuk penyakit jantung selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2014, penyakit jantung menghabiskan dana BPJS Kesehatan Rp 4,4 triliun, kemudian meningkat menjadi 7,4 triliun pada 2016, dan masih terus meningkat pada 2018 sebesar Rp 9,3 triliun.

Beberapa faktor risiko penyakit jantung itu bisa berasal dari kebiasaan hidup tidak sehat yang mungkin tidak Anda sadari.

Anda mungki tahu bahwa makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur adalah kebiasaan penting untuk kesehatan jantung .

Namun, terdapat kebiasaan yang akan merusak upaya Anda dalam menjaga kesejatan jantung

“Sejumlah aktivitas yang tidak dipikirkan dua kali dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung,” kata Kevin R. Campbell, ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care di Raleigh.

Baca juga: 10 Pemicu Tekanan Darah Rendah, Dehidrasi hingga Gangguan Jantung

1. Duduk sepanjang hari

Mengutip Everywell Health, orang yang tidak cukup bergerak dan sering duduk selama 5 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 2 kali lipat untuk mengalami gagal jantung, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA).

Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk di meja sepanjang hari, disarankan untuk berdiri dan berjalan-jalan selama 5 menit setiap jam.

Perubahan kecil dalam rutinitas Anda ini dapat menjaga pembuluh darah arteri fleksibel dan darah mengalir dengan baik.

Sehingga, bisa melindungi diri terhadap efek negatif dari tidak banyak bergerak, menurut sebuah penelitian Universitas Indiana yang diterbitkan pada Agustus 2014 di Medicine & Science in Sports & Exercise.

2. Terlalu banyak minum alkohol

Mengutip Everyday Health, kebiasaan banyak minum alkohol dapat merusak kesehatan jantung dengan memicu tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas.

Menurut AHA, dari kebiasaan banyak minum alkohol itu akan mengganggu ritme jantung normal Anda dan menyebabkan gagal jantung.

Menurut para pakar, batasan aman minum alkohol, yaitu 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas untuk wanita.

Baca juga: Tips Cegah Penyakit Jantung untuk Orang dengan Prediabetes

3. Terlalu banyak stres

Mengutip Everyday Health, stres memacu tubuh untuk melepaskan hormon adrenalin.

Hormon tersebut mampu memengaruhi fungsi tubuh, seperti meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Umumnya, efek stres ini hanya sementara. Namun jika stres terus-menerus, dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, kata Dr. Campbell.

Untuk meminimalkan efek stres yang dapat merusak kesehatan jantung, AHA merekomendasikan hal berikut:

  • Curhat: bagikan perasaan Anda dengan berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya.
  • Latihan fisik: meredakan ketegangan mental dengan melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit dengan intensitas sedang setiap hari dalam seminggu.
  • Rencanakan hidup: buat daftar prioritaskan untuk semua tugas Anda dan rencanakan ke depan untuk membantu mencegah terburu-buru menyelesaikan semua pekerjaan.

Baca juga: Mengapa Kurang Olahraga Dapat Memperbesar Risiko Serangan Jantung?

4. Tidak flossing

Mengutip Everyday Health, flossing itu penting untuk jantung, tidak hanya untuk gigi Anda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner yang menerapkan flossing mengalami lebih sedikit masalah kardiovaskular.

Hubungan flossing dengan jantung ditemukan dalam beberapa studi, termasuk yang diterbitkan pada Juli 2013 di International Scholarly Research Notices.

Studi itu menunjukkan bahwa bakteri yang terkait dengan penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang manq peradangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

5. Konsumsi garam berlebihan

Mengutip Everyday Health, garam jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko penyakit jantung.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), makanan olahan contoh dari makanan yang mengandung banyak garam.

Makanan olahan ini meliputi makanan kalengan, keripik, dan makanan cepat saji.

Sehingga, disarankan untuk selalu mengecek label nutrisi pada makanan olahan yang Anda makan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau