KOMPAS.com - Retinol adalah salah satu bahan produk perawatan kulit. Meski dijual bebas, retinol tidak dianjurkan dipakai ibu hamil karena dapat membahayakan janin.
Retinol adalah subtipe retinoid yang berasal dari vitamin A. Tidak seperti retinoid yang memerlukan resep, retinol dijual bebas sebagai bahan dalam krim kulit, gel, serum, lotion, dan masih banyak lagi.
Retinol berfungsi dalam mencegah penuaan pada kulit, seperti kerutan, bintik hitam, kulit kering, kusam, hingga tekstur kulit kasar.
Baca juga: 5 Skincare Penghilang Komedo, dari Asam Salisilat sampai Retinol
Bukan hanya itu, retinol juga bermanfaat dalam mengatasi jerawat. Dalam hal ini, retinol bekerja menghilangkan kotoran, sel kulit mati, atau minyak yang menumpuk di kulit dan menyumbat pori.
Retinol memang memiliki banyak manfaat bagi kulit. Namun, tidak semua wanita dapat menggunakannya.
Dilansir dari Verywell Family, wanita hamil tidak dianjurkan menggunakan skincare berbahan retinol.
Pasalnya, bahan aktif ini bisa terserap ke dalam aliran darah dan menembus plasenta, sehingga berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya pada janin.
Efek berbahaya itu berupa sindrom retinoid janin yang mengakibatkan cacat lahir, baik fisik maupun mental. Cacat yang paling umum terjadi akibat pemakaian retinol yaitu:
Kelainan atau cacat kraniofasial adalah kelainan yang mengenai kranio (tulang kepala) dan fasial (tulang-tulang wajah). Orang dengan kelainan kraniofasial mungkin mengalami:
Baca juga: Cara Menghilangkan Komedo dengan Krim Retinol
Menggunakan retinoid saat hamil juga bisa menyebabkan bayi berisiko mengalami kelainan kardiovaskular atau jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.