Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Retinol adalah salah satu bahan produk perawatan kulit. Meski dijual bebas, retinol tidak dianjurkan dipakai ibu hamil karena dapat membahayakan janin.

Retinol adalah subtipe retinoid yang berasal dari vitamin A. Tidak seperti retinoid yang memerlukan resep, retinol dijual bebas sebagai bahan dalam krim kulit, gel, serum, lotion, dan masih banyak lagi.

Retinol berfungsi dalam mencegah penuaan pada kulit, seperti kerutan, bintik hitam, kulit kering, kusam, hingga tekstur kulit kasar.

Baca juga: 5 Skincare Penghilang Komedo, dari Asam Salisilat sampai Retinol

Bukan hanya itu, retinol juga bermanfaat dalam mengatasi jerawat. Dalam hal ini, retinol bekerja menghilangkan kotoran, sel kulit mati, atau minyak yang menumpuk di kulit dan menyumbat pori.

Apakah retinol aman dipakai ibu hamil?

Retinol memang memiliki banyak manfaat bagi kulit. Namun, tidak semua wanita dapat menggunakannya.

Dilansir dari Verywell Family, wanita hamil tidak dianjurkan menggunakan skincare berbahan retinol.

Pasalnya, bahan aktif ini bisa terserap ke dalam aliran darah dan menembus plasenta, sehingga berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya pada janin.

Efek berbahaya itu berupa sindrom retinoid janin yang mengakibatkan cacat lahir, baik fisik maupun mental. Cacat yang paling umum terjadi akibat pemakaian retinol yaitu:

Kraniofasial

Kelainan atau cacat kraniofasial adalah kelainan yang mengenai kranio (tulang kepala) dan fasial (tulang-tulang wajah). Orang dengan kelainan kraniofasial mungkin mengalami:

  1. Kondisi rahang lebih kecil dari bentuk normal
  2. Posisi lidah yang jatuh kebelakang
  3. Beberapa ditemukan dengan cleft lip & palate
  4. Bayi dengan sindrom ini mengalami kesulitan menyusui maupun bernafas

Baca juga: Cara Menghilangkan Komedo dengan Krim Retinol

Malformasi jantung

Menggunakan retinoid saat hamil juga bisa menyebabkan bayi berisiko mengalami kelainan kardiovaskular atau jantung.

Kelainan ini dapat berupa lubang di jantung atau jalinan pembuluh darah tidak normal yang menghubungkan arteri dan vena.

Malformasi sistem saraf pusat

Bayi yang ibunya menggunakan retinol saat hamil juga berisiko mengalami kelainan pada sistem saraf pusatnya.

Sebagai contoh yaitu kelebihan cairan serebrospinal di tengkorak sehingga meningkatkan tekanan pada otak anak. Kondisi ini lama kelamaan membuat anak terlambat berkembang.

Alternatif skincare aman untuk ibu hamil

Melansir Healthline, ada bahan skincare lain yang dapat menggantikan fungsi retinol, antara lain:

  1. Asam glikolat: berfungsi untuk membantu eksofiliasi kulit wajah atau mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran.
  2. Asam azelaic: perawatan jerawat yang mengandung sifat anti-inflamasi dan antimikroba.
  3. Asam hialuronat: membantu mencegah dan mengurangi kerutan, serta melembabkan kulit.
  4. Vitamin c: vitamin yang kerap terkandung pada buah-buahan ini dapat meningkatkan kesehatan kulit serta menangkal radikal bebas.

Pelembab alami dengan bahan-bahan seperti teh hijau dan lidah buaya juga dapat digunakan ibu hamil untuk menjaga kulit tetap lembut dan tidak kering.

Usahakan tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan apabila ingin mencoba alternatif di atas.

Baca juga: Retinol Sebaiknya Dipakai mulai Umur Berapa?


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com