KOMPAS.com - Cara mencegah cacar monyet kuncinya adalah menghindari kontak dengan manusia, benda, atau hewan yang sudah terinfeksi.
Mengutip NHS, cacar monyet adalah penyakit langka yang mirip dengan cacar yang disebabkan oleh virus monkeypox.
Penyakit ini dapat menyebabkan Anda menderita beberapa gejala, yang biasanya muncul setelah 5-21 hari terinfeksi.
Baca juga: Kemkes Konfirmasi Satu Pasien Cacar Monyet di Indonesia
Gejala awal cacar monyet meliputi:
Kemudian, ruam bisa muncul 1-5 hari setelah gejala awal.
Ruam sering dimulai di wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tangan, kaki, hingga sekitar alat kelamin.
Baca juga: 4 Mitos Keliru Tentang Cacar Monyet
Mengutip Cleveland Clinic, cara terbaik untuk membantu mencegah penularan virus cacar monyet adalah dengan:
Baca juga: 8 Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai
Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui kulit yang luka, seperti dari gigitan atau cakaran.
Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi cacar (luka) dari hewan yang terinfeksi.
Penularan cacar monyet dari orang ke orang terjadi ketika Anda bersentuhan dengan luka, koreng, tetesan pernapasan atau cairan mulut dari orang yang terinfeksi, biasanya melalui situasi dekat dan intim, seperti berpelukan, berciuman atau berhubungan seks.
Oleh karenanya, juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammad Syahril mengingatkan masyarakat bahwa meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan itu merupakan normal baru.
"Itu penting ditingkatkan bukan hanya untuk mencegah Covid-19, tapi semua penyakit menular," kata Dr. Syahril dalam "Temu Media" melalui zoom meeting pada Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet yang Perlu Diterapkan
Kementerian Kesehatan melalui juru bicaranya, Dr. Mohammad Syahril telah mengumumkan pada Sabtu sore (20/8/2022) bahwa Indonesia telah memiliki satu pasien terkonfirmasi cacar monyet.
Pasien pertama cacar monyet di Indonesia ini adalah pria berusia 27 tahun yang berasal dari Jakarta dan saat ini diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Pasien ini (pasien pertama cacar monyet) habis berpergian ke luar negeri dengan gejala dimulai pada 14 Agustus berupa demam dan pembesaran kelenjar. Tetapi, keadaannya baik, tidak berat," kata Dr Syahril.
Pada 16 Agustus, tubuh pasien pertama cacar monyet di Indonesia ini muncul lesi, ruam di muka, telapak tangan, kaki, dan sebagian di sekitar area genital.
Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet?
Pasien terkonfirmasi positif cacar monyet pada Jumat malam (19/8/2022) setelah melakukan pemeriksaan PCR pada Kamis (18/8/2022).
"Saat ini, pasien dalam keadaan baik-baik saja. Dalam istilah Covid-19 gejalanya ringan. Pasien tidak perlu dirawat di ruang isolasi, tapi cukup isolasi mandiri di rumah," terang jubir Kemkes ini.
Penemuan pasien pertama cacar monyet di Indonesia ini menambah jumlah kasus di seluruh dunia yang sudah mencapai 39.708 dari 89 negara dengan adanya angka kematian sekitar 400 orang.
Pada Sabtu (23/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global karena kasusnya telah menyebar di berbagai belahan dunia.
Baca juga: 8 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Cacar yang Sekilas Mirip
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.