Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refluks Asam Lambung Sebabkan Sendawa, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/08/2022, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sering bersendawa mungkin membuat seseorang merasa malu. Terutama jika bersendawa di tempat umum dengan suara yang cukup keras. Tahukah Anda bahwa sering sendawa dapat disebabkan karena refluks asam lambung?

Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus.

Kondisi ini terjadi ketika otot di bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus) yang bertindak sebagai pintu gerbang ke lambung melemah atau kendur.

Pada kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah dapat kembali tertutup setelah dilewati makanan. Tetapi, begitu ada masalah, kinerja katup ini bisa terganggu sehingga tidak tertutup sempurna atau terkadang terbuka.

Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD

Ketika otot sfingter esofagus bagian bawah lemah atau tidak mengencang dengan benar, asam yang diproduksi di lambung dapat naik ke kerongkongan.

Refluks asam biasanya ditandai dengan tanda-tanda, seperti mulas, mual, dan rasa asam di bagian belakang mulut Anda.

Refluks asam lambung sebabkan sering sendawa

Selain itu, refluks asam lambung juga menyebabkan kita lebih sering bersendawa.

Melansir Healthline, normal bagi seseorang bersendawa hingga 30 kali sehari. Namun, refluks asam lambung dapat menyebabkan Anda lebih sering bersendawa.

Salah satu alasannya adalah refluks asam lambung dapat meningkatkan refleks dalam menelan udara. Udara yang masuk ke saluran pencernaan mengandung gas nitrogen dan oksigen.

Gas ini akan didorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar dari mulut dalam bentuk sendawa.

Ketika seseorang cenderung menelan udara lebih sering, ia pun akan kerap bersendawa.

Selain refluks asam lambung, diet, gaya hidup, kondisi medis, serta konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi seberapa sering Anda bersendawa.

Baca juga: 5 Penyakit yang Ditandai Sendawa

Diet

Menu makanan yang Anda nikmati sehari-hari bisa saja memicu sendawa. Berikut beberapa makanan penyebab sendawa:

  • minuman berkarbonasi
  • bir
  • kafein
  • sayuran tertentu, termasuk kacang polong, bawang, jamur, kol, brokoli, dan kembang kol
  • beberapa buah, seperti pisang
  • biji-bijian utuh

Gaya hidup

Kebiasaan sehari-hari juga dapat memicu sendawa. Kebiasaan-kebiasaan yang terkait dengan sendawa berlebihan, yaitu merokok, menghirup pelega tenggorokan atau inhaler, dan mengunyah permen karet.

Gangguan kecemasan dan hiperventilasi yang menyebabkan Anda bernapas lebih cepat juga dapat menyebabkan sering bersendawa.

Kondisi medis

Jika Anda sering bersendawa tetapi tidak mengalami refluks asam atau mulas, kemungkinan penyebabnya adalah kondisi gastrointestinal lain.

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang sering memicu sendawa:

  • aerophagia
  • penyakit celiac
  • sembelit
  • radang perut
  • gastro paresis
  • infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
  • gangguan pencernaan (dispepsia)
  • sindrom iritasi usus besar (IBS)
  • intoleransi laktosa
  • tukak lambung

Konsumsi obat-obatan

Obat-obatan umum tertentu, termasuk obat pencahar dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), kemungkinan punya efek samping berupa sendawa.

Baca juga: 13 Penyebab Sering Sendawa, Termasuk Bisa Jadi Gejala Penyakit

Pengobatan ala rumahan untuk menghentikan sendawa

Apabila Anda cenderung sering bersendawa setelah makan, pengobatan rumahan berikut dapat membantu meredakan atau mengurangi sendawa.

  1. Pergi jalan-jalan setelah makan. Seusai makan, Anda dapat melakukan aktivitas fisik ringan sehingga membantu memindahkan makanan melalui saluran pencernaan Anda.
  2. Antasida jika Anda bersendawa disertai dengan refluks asam atau mulas.
  3. Konsumsi obat gas. Obat-obatan yang dijual bebas dapat membantu gelembung gas di perut Anda menyatu. Akibatnya, Anda mungkin tidak terlalu sering bersendawa.
  4. Minum teh. Beberapa teh herbal, seperti teh chamomile dan jahe, dapat mengurangi sendawa yang muncul akibat refluks asam atau gangguan pencernaan lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau