Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Diabetes Bukan Kondisi Permanen

Kompas.com - 25/08/2022, 17:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam ilmu kedokteran, berbagai gerak proses tubuh tersebut dipelajari sebagai ilmu fisiologi. Sedangkan gerak atau proses dalam kondisi yang terganggu disebut patofisiologi. Hal yang menyangkut gerak dan proses secara fisik, secara kasat mata.

Namun pemahaman tentang fisiologi ini terus berkembang. Ada yang dapat diamati, ada yang tidak teramati. Hanya proses akhir dari sebuah proses yang teramati.

Hal itu yang melahirkan ilmu biokimia. Ilmu yang mengamati atau melakukan pengukuran dari berbagai hasil akhir proses biologi. Pada proses tergangu atau patologis disebut patologi klinik.

Selain ilmu pengamatan terhadap proses, ilmu pengamatan terhadap struktur pun berkembang. Khususnya pada kedokteran modern, dengan berkembangnya ilmu anatomi dan histologi. Sedangkan dalam kondisi terganggu disebut patologi anatomi.

Berbeda dengan kedokteran (pengobatan tradisioanl) China dan India yang lebih tetap menekankan pada proses, sehingga mengenal istilah meridian, atau aliran energi dari organ. Begitu pun pada Ayurveda mengenal istilah chakra, titik yang terhubung oleh aliran energi.

Kesamaan pada kedokteran modern maupun kedokteran timur adalah pengakuan tentang adanya keselarasan atau keseimbangan dalam aliran proses. Keselarasan dalam aliran proses inilah yang disebut sehat.

Gangguan aliran proses inilah yang disebut sakit. Memahami konsep aliran keseimbangan membuat kita tidak mengenal istilah sakit. Yang ada adalah mekanisme kompensasi.

Sayangnya, pemahaman ini luntur seiring waktu. Baik itu dalam kedokteran modern ataupun kedokteran tradisional. Akibatnya yang muncul bukan upaya untuk memahami alirannya, prosesnya, tapi upaya untuk mengatasi ketidaknyamanannya.

Akibatnya jadilah sebuah penyakit yang terlembaga mapan. Baik dalam kedokteran modern maupun kedokteran timur. Karena penyakit telah melembaga upaya untuk mengatasi penyakit mementingkan kenyamanan belaka.

Padahal jika memahami sebagai sebuah mekanisme kompensasi maka setiap ketidaknyamanan akan berakhir, yaitu ketika kompensasi tersebut telah mengembalikan aliran pada proses keseimbangannya.

Diabetes

Begitupun dengan diabetes melitus saat memahaminya sebagai proses hiperglukoneogenesis. Hiperglukoneogenesis adalah sebuah mekanisme kompensasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com