Kesamaan pada kedokteran modern maupun kedokteran timur adalah pengakuan tentang adanya keselarasan atau keseimbangan dalam aliran proses. Keselarasan dalam aliran proses inilah yang disebut sehat.
Gangguan aliran proses inilah yang disebut sakit. Memahami konsep aliran keseimbangan membuat kita tidak mengenal istilah sakit. Yang ada adalah mekanisme kompensasi.
Akibatnya jadilah sebuah penyakit yang terlembaga mapan. Baik dalam kedokteran modern maupun kedokteran timur. Karena penyakit telah melembaga upaya untuk mengatasi penyakit mementingkan kenyamanan belaka.
Padahal jika memahami sebagai sebuah mekanisme kompensasi maka setiap ketidaknyamanan akan berakhir, yaitu ketika kompensasi tersebut telah mengembalikan aliran pada proses keseimbangannya.
Begitupun dengan diabetes melitus saat memahaminya sebagai proses hiperglukoneogenesis. Hiperglukoneogenesis adalah sebuah mekanisme kompensasi.
Mekanisme ini akan berakhir saat aliran proses telah kembali pada kondisi homeostasis. Konsep ini memang membantah konsep kerusakan sel beta pankreas. Konsep ini juga membantah masalah diabetes sebagai akibat peningkatan gula darah.
Konsep ini lebih melihat peningkatan gula darah mengganggu proses keseimbangan cairan. Proses yang secara alami oleh tubuh coba untuk diatasi.
Konsep tubuh dalam mengatasi gangguan keseimbangan cairan ini yang harus diikuti. Berbagai komplikasi yang terjadi akibat diabetes melitus bukan akibat akumulasi gula di satu tempat.
Berbagai komplikasi yang terjadi berhubungan dengan mekanisme kompensasi. Mekanisme kompensasi menjaga keseimbangan cairan. Mekanisme yang memicu pelepasan aldosteron dan vasopresin.
Aldosteron menimbulkan komplikasi pada kapiler. Hal ini dikenal sebagai komplikasi mikroangiopati. Bukan tumpukan gula di kapiler.
Vasopresin menimbulkan komplikasi di arteri dan arteri kecil. Hal ini dikenal sebagai komplikasi makroangiopati. Bukan tumpukan gula di arteri dan arteri kecil.
Mekanisme ini bisa dicegah jika sedari awal mengikuti proses kompensasi tubuh. Sayangnya karena sedari awal telah keliru dalam memahami konsep, jalur mekanisme jadi memanjang.
Harusnya hanya cukup dengan buang air kecil dan minum setelah buang air kecil. Jalur mekanisme yang memanjang membutuhkan tindakan lain. Khususnya untuk merombak mekanisme yang telah termapankan tersebut.
Baca juga: 6 Cara Alami Mengatasi Diabetes
Perlu mekanisme autofagi radikal. Autofagi yang mencerna gen pemicu diabetes. Apa yang disebut gen diabetes adalah gen ekstra kromosom. Mekanisme panjang yang terlembagakan. Yang akhirnya diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Untungnya itu adalah gen ekstra kromosom. Organel yang selalu menjadi target proses autofagi. Dengan dicernanya gen ekstra kromosom tersebut maka mekanisme terlembaga hilang. Akan dibentuk mekanisme baru yang lebih adaptif. Lebih efektif dalam menyelesaikan mekanisme kompensasi.
Tentunya dalam bentuk gen ekstra kromosom baru. Yang akan diwariskan untuk generasi berikutnya. Mudah-mudahan gen ini bisa efektif dan adaptif untuk generasi-generasi berikutnya.
Yang terbaik adalah sedari awal mengikuti proses keseimbangan cairan. Mekanisme lebih pendek, lebih sederhana. Hanya keluarkan dan ganti yang keluar.
Itulah keajaiban dari makhluk hidup. Sebuah kemampuan auto repair atau self healing yang disebut homeostasis.
Salam, semoga menjadi inspirasi hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.