Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2022, 22:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pendarahan otak adalah masalah kesehatan yang berbahaya dan dapat mengancam keselamatan penderitanya.

Ketika ada orang terdekat terkena penyakit ini, salah satu kekhawatiran terbesar adalah apakah pendarahan otak harus dioperasi agar penderita bisa sembuh?

Kekhawatiran ini biasanya terkait risiko operasi atau proses pemulihan yang butuh waktu panjang setelah operasi. Untuk memberikan gambaran pada penyakit ini, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 12 Penyebab Pendarahan Otak dan Gejalanya


Apakah pendarahan otak harus dioperasi?

Dilansir dari Cleveland Clinic, tidak semua kasus pendarahan otak harus dioperasi.

Keputusan dokter untuk merekomendasikan operasi atau tidak sangat tergantung tingkat keparahan pendarahan otak, lokasi pendarahan otak, penyebab, sampai kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.

Dokter biasanya menyarankan penderita segara menjalani operasi pendarahan otak apabila:

  • Pendarahan memerlukan dekompresi atau tindakan medis untuk mengurangi tekanan dan mengurai pembekuan darah pada otak
  • Terdapat aneurisma di otak (pembuluh darah yang melebar atau menonjol karena dinding pembuluh melemah) rentan pecah
  • Terdapat pembuluh darah abnormal penghubung vena dan arteri yang rentan pecah

Jenis operasi pendarahan otak ini ada beragam. Dilansir dari AuroraHealthCare, terdapat opsi operasi besar dengan membuka rongga tengkorak atau kraniatomi.

Tapi, ada juga operasi yang dilakukan dengan membuat saluran kecil di bagian otak terdampak.

Baca juga: Pendarahan Otak, Apa Bisa Sembuh?

Cara menyembuhkan pendarahan otak tanpa operasi

Selain operasi, dokter terkadang juga merekomendasikan beberapa pilihan perawatan medis agar pendarahan otak bisa sembuh, di antaranya:

  • Menguras darah atau cairan yang mengelilingi otak. Dengan begitu, darah yang menggenang di sekitar otak tidak merusak sel-sel organ vital ini
  • Terapi obat untuk mengatasi gejala penyakit. Di antaranya obat tekanan darah, obat kejang, dan obat sakit kepala
  • Pemasangan kateter atau selang yang dimasukkan melalui pembuluh darah ke bagian otak yang terdampak
  • Terapi fisik, okupasi, dan wicara untuk mengembalikan fungsi otak yang rusak setelah terkena pendarahan otak

Setelah menyimak apakah pendarahan otak harus dioperasi agar penderita bisa sembuh di atas, perlu diingat bahwa setiap pendarahan otak adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis tepat dan cepat.

Jangan sampai terlambat, segera bawa penderita yang merasakan gejala pendarahan otak ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat. Dengan begitu, dokter bisa segera membantu pemulihan agar optimal.

Baca juga: 11 Gejala Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau