Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obat untuk Menurunkan Risiko Penularan HIV

Kompas.com - 30/08/2022, 21:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terkena virus HIV akan menjadi mimpi buruk karena virus ini tidak bisa disembuhkan secara total dan pengidap HIV perlu mengonsumsi obat secara rutin agar kesehatannya tidak menurun.

Pada tahun 2021 sendiri, WHO mencatat bahwa ada 38,4 miliar orang di dunia yang mengidap HIV di seluruh dunia.

Namun untungnya, penularan HIV bisa dicegah menggunakan obat yang disebut dengan PrEP atau pre-exposure prophylaxis.

Melansir CDC, PrEP merupakan obat yang berguna untuk menurunkan risiko penularan HIV melalui hubungan seksual ataupun melalui injeksi jarum suntik.

Baca juga: 5 Cara untuk Menurunkan Risiko Tertular HIV/AIDS


HIVinfo juga menambahkan bahwa obat ini perlu dikonsumsi secara rutin setiap hari agar manfaat dari obat tersebut lebih efektif.

PrEP atau pre-exposure prophylaxis untuk HIV

Menurut HIVinfo, arti kata prophylaxis adalah untuk mencegah atau mengontrol penyebaran dari suatu infeksi atau penyakit.

Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa PrEP merupakan obat yang perlu dikonsumsi sebagai tameng untuk mencegah penularan HIV.

PrEP sendiri dijelaskan oleh Better Health sebagai jenis obat oral yang dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak terinfeksi dengan HIV, namun memiliki risiko yang tinggi untuk tertular.

Untuk itu, Anda yang ingin mendapatkan obat PrEP perlu melakukan tes HIV terlebih dahulu untuk membuktikan bahwa Anda tidak memiliki virus ini.

Tidak hanya itu saja, Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa ada tes lain yang berupa tes fungsi ginjal yang perlu dilakukan sebelum dokter memberikan resep PrEP ini.

Konsumsi PrEP dinilai mampu mencegah penularan HIV sehingga sangat direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki risiko tinggi.

Hal ini ternyata sudah dibuktikan karena CDC mencatat bahwa PrEP memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual yaitu sebesar 99 persen jika dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter.

Namun, risiko penularan HIV melalui injeksi jarum suntik lebih besar sehingga tingkat efektivitas obat ini menurun hingga hanya 74 persen saja.

Baca juga: 4 Tahap HIV Berkembang Menjadi AIDS

Cara kerja dan efek samping konsumsi PrEP

Stanford Healthcare menjelaskan bahwa konsumsi PrEP perlu dilakukan setiap hari, baik di waktu makan atau di antara waktu makan.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, PrEP memiliki kandungan tenofovir dan emtricitabine.

Kandungan yang dimiliki oleh PrEP tersebut kemudian akan bekerja dengan cara menghalangi virus untuk menginfeksi tubuh secara permanen ketika seseorang terpapar virus HIV.

Meskipun sangat berguna untuk menurunkan risiko tertular HIV, Healthline memperingatkan bahwa manfaat dari obat ini tidak bisa dirasakan secara langsung.

Anda perlu mengonsumsi obat ini setiap hari setidaknya selama 7 hari untuk menurunkan risiko penularan HIV.

Konsumsi obat ini sangatlah aman dan mayoritas penggunanya tidak merasakan efek samping dalam bentuk apapun.

Namun, Better Health mencatat bahwa beberapa orang mengalami mual, kehilangan nafsu makan, dan sakit kepala setelah mengonsumsi PrEP di bulan pertama dan akan menghilang di bulan berikutnya.

Better Health juga menambahkan bahwa ada sedikit orang yang mengalami gagal ginjal setelah mengonsumsi PrEP sehingga tes fungsi ginjal perlu dilakukan setiap enam bulan sekali selama mengonsumsi obat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com