ASI dapat mencegah anak dari infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Studi menunjukkan bahwa ASI juga dapat meningkatkan kekuatan otak bayi Anda dan membantu melindunginya dari diabetes, penyakit Crohn, radang usus besar, dan bentuk kanker tertentu di kemudian hari.
Mengutip Kementerian Kesehatan, penting untuk orangtua memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak.
Jika tidak bisa memberikan selama 6 bulan penuh, setidaknya anak diberi ASI selama 2-3 bulan pertama untuk meningkatkan sistem imun yang sudah diterima bayi di dalam rahim.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Sistem Imun Lemah yang Perlu Diperhatikan
Mengutip Parents, penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan sistem imun pada anak dengan menambah jumlah sel pembunuh alami.
Manfaat itu juga berlaku untuk orang dewasa. Jadi, berolahraga bersama anak adalah pilihan yang baik untuk kesehatan dan membangun keharmonisa.
Olahraga bersama yang dilakukan bersama antara anak dan orangtua bisa meliputi:
Mengutip Parents, asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh.
Asap rokok meningkatkan risiko SIDS, bronkitis, infeksi telinga, dan asma pada anak.
Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa dalam menerima efek berbahaya dari asap rokok.
Sebab, sistem detoksifikasi alami pada anak kurang berkembang. Mereka juga bernapas lebih cepat.
Pilihan terbaik jika Anda ingin meningkatkan sistem imun pada anak adalah menghindarkannya dari asap rokok.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diperhatikan
Mengutip Parents, salah satu strategi paling sederhana dan efektif untuk meningkatkan sistem imun pada anak adalah menciptkan lingkungan bersih dan membiasakan mereka menjaga kebersihan.
Anda harus memberi perhatian khusus pada kebersihan anak saat:
Anak perlu dibiasakan mencuci tangan dan mandi dengan bersih.