Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara untuk Meredakan Kecemasan dan Panik

Kompas.com - 19/09/2022, 10:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Saat kita merasa cemas dan panik, jantung berdetak kencang, napas tak beraturan, dan pikiran selalu membayangkan hal yang buruk.

Gangguan kecemasan yang parah memang perlu penanganan profesional kesehatan mental.

Namun, kita bisa melakukan beberapa cara untuk menenangkan rasa cemas atau panik yang berkecamuk.

Cara alami redakan kecemasan

Ada beberapa cara alami yang bisa membantu kita untuk meredakan rasa cemas dan panik. Berikut cara alamitersebut:

1. Chamomile

Jika Anda sedang gelisah, secangkir teh chamomile dapat membantu menenangkan Anda.
Beberapa senyawa dalam chamomile (Matricaria recutita) mengikat reseptor otak yang sama dengan obat-obatan seperti Valium.

Dalam satu penelitian di University of Pennsylvania Medical Center, di Philadelphia, pasien dengan gangguan kecemasan umum (GAD) yang mengonsumsi suplemen chamomile selama delapan minggu mengalami penurunan gejala kecemasan yang signifikan.

Baca juga: 8 Cara Alami Mengatasi Lelah Berkepanjangan

2. Teh hijau

Penelitian menunjukkan bahwa L-theanine dalam teh hijau membantu menekan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Beberapa penelitian kecil pada manusia juga telah menemukan bahwa itu mengurangi kecemasan.

Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods, subjek yang rentan kecemasan lebih tenang dan lebih fokus selama tes jika mereka mengonsumsi 200 miligram L-theanine sebelumnya.

3. Latih pernapasan dalam

Saat cemas, napas menjadi pendek-pendek dan cepat. Hal ini juga dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, pusing atau sakit kepala ringan, atau bahkan serangan panik.

Latihan pernapasan dalam - proses yang disengaja untuk mengambil napas dalam-dalam yang lambat dan merata - dapat membantu memulihkan pola pernapasan normal dan mengurangi kecemasan.

Baca juga: Apakah Hepatitis C dapat Kambuh?

4. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Kadar gula darah yang rendah, dehidrasi, atau bahan kimia dalam makanan olahan, seperti perasa buatan, pewarna buatan, dan pengawet, dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada beberapa orang.

Konsumsi makanan tinggi gula juga dapat memengaruhi temperamen.

Jika kecemasan Anda memburuk setelah makan, periksa kebiasaan makan Anda.

Tetap terhidrasi, hindari makanan olahan. Sebaiknya, Anda mengonsumsi makanan seimbang yang kaya karbohidrat kompleks, buah-buahan dan sayuran, dan protein tanpa lemak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau