KOMPAS.com - Hernia adalah salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami bayi prematur.
Biasanya, masalah kesehatan ini dialami bayi laki-laki. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi perempuan juga bisa mengalami hernia.
Untuk mengenal lebih dekat masalah kesehatan ini, kenali apa itu hernia pada bayi, gejala, dan penyebabnya.
Baca juga: Hernia Pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Dilansir dari Kid’sHealth, hernia adalah tonjolan atau benjolan yang terbentuk karena dinding otot melemah atau berlubang dan terdesak organ atau jaringan tubuh.
Jenis hernia pada bayi yang umum salah satunya hernia inguinalis. Penyakit ini terjadi di sekitar selangkangan atau kantong testis (skrotum). Ada juga jenis hernia umbilikalis yang terjadi di bawah pusar.
Dikutip dari HealthyChildren, sekitar 30 persen bayi prematur lahir dengan hernia inguinalis.
Dari persentase tersebut, 90 persen di antaranya dialami bayi laki-laki. Sisanya baru dialami bayi perempuan.
Hernia pada bayi terkadang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama ketika tonjolan atau benjolan hernia terjepit organ atau jaringan tubuh lain.
Untuk itu, pastikan Anda tidak mengabaikan munculnya beberapa gejala hernia pada bayi.
Baca juga: Apa Penyebab Hernia?
Dilansir dari ClevelandClinic, ada beberapa gejala hernia pada bayi yang perlu diperhatikan, antara lain:
Jika hernia pada bayi sudah cukup parah karena terjepit organ atau jaringan lain, tonjolan hernia bisa kemerahan atau memar, bayi emoh menyusu, demam, mual dan muntah, serta kotoran BAB berdarah.
Apabila Anda mendapati gejala hernia pada bayi di atas, segera bawa si kecil ke dokter agar penyakitnya dievaluasi.
Baca juga: 12 Gejala Hernia yang Perlu Diwaspadai
Semua bayi yang lahir memiliki saluran penghubung yang memanjang dari perut ke alat kelamin.
Saluran tersebut bagian dari proses tumbuh kembang janin. Untuk diketahui, testis bayi laki-laki semula terbentuk di dalam perutnya.
Seiring berjalannya waktu, testis akan bergerak melalui saluran penghubung tersebut menuju skrotum atau kantong testis.
Normalnya, saluran penghubung ini akan menutup sebelum bayi lahir. Tapi, terkadang saluran ini belum tertutup sempurna dan meninggalkan celah di perut bayi. Celah ini terkadang kemasukan usus dan memicu tonjolan hernia.
Tak hanya bayi laki-laki, bayi perempuan juga memiliki saluran penghubung ini saat mengembangkan sistem reproduksi seperti ovarium.
Mengingat bayi prematur lahir lebih cepat dari bayi normal, jadi terkadang organ atau jaringan tubuhnya belum terbentuk sempurna, termasuk saluran penghubung dari perut ke alat kelaminnya belum menutup sempurna.
Cara mengatasi hernia pada bayi biasanya dengan operasi kecil. Tindakan medis ini dilakukan untuk menutup saluran yang bisa menyebabkan celah hernia.
Demikian penjelasan apa itu hernia pada bayi, gejala, sampai penyebabnya yang penting diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.