KOMPAS.com - Penyakit tulang datang dengan banyak cara yang bisa menyebabkannya nyeri, retak, patah, atau kelainan permanen.
Mengutip Medical News Today, penyakit ini memiliki banyak jenis, seperti:
Baca juga: 12 Jenis Penyakit Tulang dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Secara umum, penyakit tulang terjadi karena jaringan kuat ini kehilangan kekuatan dan kelenturan untuk berfungsi normal.
Fungsi tulang adalah untuk melindungi organ lunak dan menopang tubuh kita.
Ada banyak penyebab serta faktor risiko yang berperan dalam pembentukan penyakit tulang, baik yang dapat dikendalikan maupun tidak.
Penyebab penyakit tulang yang paling umum meliputi:
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tulang Menyerang yang Harus Diwaspadai
Berikut ulasan singkatnya:
Mengutip Medical News Today, orang dapat mewarisi mutasi gen dari satu atau kedua orang tua.
Orang yang memiliki mutasi gen keluarga yang memiliki riwayat penyakit tulang lebih berisiko tinggi mengembangkan kondisi yang sama.
Jenis penyakit tulang yang biasanya diwariskan, seperti osteogenesis imperfecta, osteomalasia, dan displasia tulang.
Mengutip Verywell Health, penyakit tulang sebenarnya tidak memandang usia, tetapi seiring bertambahnya risikonya meningkat.
Seiring bertambah usia kesehatan tulang menurun, kepadatan menyusut dan kelemahan otot sekitarnya.
Usia menjadi salah satu penyebab penyakit tulang yang utama dari jenis, seperti:
Baca juga: Deteksi Dini Jadi Cara Mencegah Kanker Tulang
Mengutip Verywell Health, jenis kelamin bisa juga menjadi faktor risiko penyakit tulang.
Itu karena ada kecenderungan wanita lebih berisiko tinggi mengembangkan penyakit tulang.
Faktor risiko ini terkait dengan jenis penyakit tulang, seperti radang sendi, osteoartritis, dan osteoporosis.
Mengutip Verywell Health, pekerjaan Anda dapat menjadi faktor risiko penyakit tulang, misalnya beban kerja fisik yang berat.
Secara teratur bekerja dengan naik tangga, membungkuk, berlutut, memikul, dan semacamnya, berisiko mengalami penyakit tulang seperti:
Sebuah laporan pada 2017 dalam jurnal "Arthritis & Care" menemukan jenis paparan pekerjaan dengan beban fisik berat merupakan faktor risiko dominan untuk rheumatoid arthritis.
Baca juga: Penyebab Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai
Mengutip Verywell Health, sejumlah penyakit tulang terjadi karena infeksi bakteri, seperti osteomielitis.
Bakteri yang umum menjadi penyebab penyakit tulang tersebut adalah Staphylococcus.
Infeksi bakteri pada tulang atau sumsum tulang bisa sangat berbahaya, terutama jika tidak diobati.
Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan beberapa jenis radang sendi.
Sebuah laporan pada 2014 dalam "Journal of Clinical and Cellular Immunology" menunjukkan bahwa infeksi bakteri dapat memicu rheumatoid arthritis, jika:
Bagian dari sistem kekebalan kehilangan kemampuannya untuk melawan bakteri atau infeksi
Infeksi menyebabkan sistem imun tubuh menjadi terlalu aktif atau justru menurun.
Mengutip Verywell Health, banyak jenis cedera tulang dan sendi dapat menjadi penyebab penyakit tulang, seperti terkena osteoartritis.
Apalagi, cedera yang terjadi terkait dengan ketidakstabilan sendi, seperti dislokasi dan robekan ligamen.
Cedera tulang dan sendi juga bisa diakibatkan karena penggunaan yang berlebihan dan penyalahgunaan dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: 7 Fungsi Mangan untuk Tubuh, Penting untuk Tulang sampai Tiroid
Mengutip Healthy Bones Australia, beberapa riwayat medis berikut dapat menjadi penyebab penyakit tulang:
Mengutip Verywell Health, faktor lingkungan bisa menjadi penyebab penyakit tulang karena adanya paparan racun tertentu yang memengaruhi kesehatan tulang.
Paparan rancun tersebut bisa berasal dari logam berat, jamur, asbes, klorin, polutan, nikotin, dan bahan kimia.
Bisphenol A (BPA) adalah salah satu bahan kimia yang sangat harus diwaspadai karena biasa digunakan dalam kemasan produk minuman.
BPA merupakan salah satu racun yang dapat memicu radang sendi dan penyakit autoimun.
Baca juga: 8 Jenis Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai
Mengutip Verywell Health, beberapa gaya hidup berpotensi menjadi penyebab penyakit tulang yang Anda alami.
Faktor gaya hidup meliputi:
Diet seimbang sangat penting untuk tulang yang sehat dan kuat. Secara khusus, orang perlu mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam kadar yang cukup.
Kalsium adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang, sedangkan vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium.
Memiliki kebiasaan makan rendah kalsium atau vitamin D dapat meningkatkan risiko penyakit tulang, seperti osteopenia atau osteoporosis.
Orang yang menghabiskan banyak waktu duduk memiliki risiko lebih tinggi terkena arthritis dan osteoporosis.
Faktanya, kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada banyak penyakit kronis dan dapat merugikan kesehatan Anda.
Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu Anda untuk mengelola kesehatan tulang.
Menurut Johns Hopkins Arthritis Center, kelebihan berat badan hanya 10 pon dapat meningkatkan kekuatan pada lutut Anda hingga 40 pon dengan setiap langkah yang Anda ambil.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai
Merokok merupakan faktor risiko osteoartritis, radang sendi, dan kondisi kepadatan tulang yang rendah.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Penggunaan alkohol berlebihan
Penelitian menunjukkan konsumsi alkohol berat berkontribusi menurunkan remodeling tulang, meningkatkan risiko patah tulang, dan dapat menunda penyembuhan patah tulang.
Hal ini karena alkohol dapat mengganggu keseimbangan kalsium dan produksi vitamin D.
Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang dapat mempersulit penyerapan nutrisi dan menyebabkan kerusakan tulang.
Contoh obat yang dapat merusak tulang termasuk:
Baca juga: 5 Fungsi Kalsium, Tak Hanya untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.