Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2022, 13:53 WIB


KOMPAS.com - Gerakan olahraga yang keliru, berlebihan, atau pun kurangnya pemanasan dapat menyebabkan cedera. Salah satu jenis cedera yang paling banyak terjadi adalah keseleo atau terkilir.

Kondisi tersebut terjadi ketika ligamen penghubung antar tulang dengan sendi meregang dan robek sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Sering dianggap sepele, keseleo sebenarnya bisa berbahaya jika dibiarkan. Salah satu komplikasi dari keseleo adalah nyeri pergelangan kaki kronis, hingga berisiko menimbulkan arthritis atau radang sendi. Sayangnya, banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya penanganan pada masalah cedera.

Dokter spesialis orthopedi dan traumalogi, Bobby Nelwan menyebutkan bahwa banyak pasien yang datang ke dokter mengeluhkan nyeri setelah 10 hingga 15 tahun mengalami cedera.

Baca juga: Kapan Tubuh yang Alami Cedera Olahraga Memerlukan Tindakan Operasi?

“Ada pasien saya setelah 10 tahun cedera baru datang, dia tetap memaksakan olahraga. Setelah dilakukan pemeriksaan, yang terjadi adalah tulang rawannya rusak. Itu sebabnya, kalau ada cedera sebaiknya langsung diperiksakan dulu,” kata dokter yang berpraktik di klinik Royal Sports Performance Center ini.

Selain enggan memeriksakan diri, ternyata banyak masyarakat yang memilih pengobatan mandiri untuk mengatasi cedera olahraga, salah satunya adalah melakukan pijat.

Kendati begitu, menurut dr.Bobby tindakan tersebut sebenarnya juga beresiko.

“Treatment atau terapi apapun itu harus diketahui dulu penyakitnya. Tanpa diketahui penyakitnya, treatment apapun tidak bisa dilakukan. Misalnya, pasien dipijat tapi ternyata di ototnya ada yang robek, jaringannya ada yang putus. Kalau dipijat kan makin robek, malah makin sakit,” tuturnya.

Oleh karena itu, disarankan untuk segera memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan treatment apapun pada masalah cedera.

Baca juga: Cedera Olahraga, Begini Penanganan yang Tepat Menurut Dokter

Jangan asal pijat

Cedera yang terjadi setelah berolahraga sebaiknya harus ditangani secepatnya agar tidak menimbulkan risiko komplikasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+