National Sleep Foundation juga menjelaskan bahwa orang-orang yang mengalami insomnia memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami depresi.
Bahkan, penelitian yang dimuat di dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine pada tahun 2019 menyebutkan bahwa insomnia dan depresi saling berkaitan.
Tidak hanya itu saja, peneliti juga percaya bahwa gejala depresi bisa diprediksi dengan melihat masalah tidur yang dialami oleh seseorang.
Baca juga: 7 Cara Agar Tidak Begadang
Kurang tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi dan kecemasan.
Ketika tidak diatasi dengan baik, depresi bisa meningkatkan kemungkinan kematian karena bunuh diri.
Untuk itu, perlu diketahui beberapa cara mengatasi efek buruk kurang tidur dan depresi.
Menurut WebMD, gejala depresi akan bisa diatasi dengan melihat tingkat keparahan depresi itu sendiri.
Biasanya, dokter akan memberikan antidepresan yang dibarengi dengan psikoterapi.
Namun selain itu, perubahan kebiasaan juga disarankan oleh Medical News Today untuk mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kualitas tidur, seperti:
Perlu diperhatikan bahwa perubahan kebiasaan tidak selalu membantu dalam mengurangi depresi yang dirasakan.
Berkonsultasi dengan dokter sangatlah disarankan ketika muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Baca juga: Bagaimana Antidepresan Redakan Depresi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.