KOMPAS.com - Mengonsumsi obat tertentu akan memberikan efek samping pada beberapa orang, termasuk statin.
Statin sendiri merupakan obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Melansir WebMD, statin bekerja untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, bahkan kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung hingga sebesar 35 persen.
Baca juga: 3 Rekomendasi Buah untuk Menurunkan Kolesterol
Cleveland Clinic menjelaskan bahwa statin bisa dikonsumsi oleh anak hingga yang sudah dewasa, namun tidak disarankan untuk ibu hamil atau menyusui, memiliki penyakit liver, dan diabetes.
Meskipun mayoritas orang yang mengonsumsi statin tidak melaporkan adanya efek samping, kemungkinan tersebut masih ada.
Berikut adalah beberapa efek samping statin yang bisa dirasakan.
Konsumsi statin bisa menurunkan level kolesterol dalam darah secara efektif, namun ada beberapa efek samping yang biasanya dirasakan.
Berikut adalah beberapa efek samping umum yang disebutkan oleh WebMD, seperti:
Beberapa efek samping statin tersebut umumnya tidaklah parah dan tidak perlu dikhawatirkan.
Meskipun begitu, MedlinePlus menyarankan Anda yang mengalami efek samping yang berkepanjangan dan cukup parah untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 8 Macam Obat Kolesterol Tinggi dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan
Ada beberapa efek samping yang cukup serius karena konsumsi statin.
Meskipun begitu, efek samping tersebut sangat jarang dialami dan direkomendasikan untuk segera ke dokter ketika salah satunya dirasakan.
WebMD menjelaskan bahwa miositis adalah peradangan pada otot yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi statin bersamaan dengan obat lain.
Contohnya adalah konsumsi statin dan fibrat yang juga merupakan obat untuk menurunkan level kolesterol.
Konsumsi obat yang bersamaan ini akan meningkatkan risiko terjadinya miositis jika dibandingkan dengan ketika mengonsumsi statin saja.
Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa konsumsi statin dengan dosis tinggi atau bersamaan dengan obat lain juga meningkatkan risiko rhabdomyolysis.
Kondisi ini sangat jarang terjadi, namun bisa menyebabkan rasa sakit pada otot, merusak hati serta ginjal, dan juga menyebabkan kematian.
Baca juga: Efektifkah Konsumsi Bawang untuk Menurunkan Kolesterol?
Mayo Clinic menjelaskan bahwa konsumsi statin bisa meningkatkan produksi enzim yang menyebabkan peradangan hati.
Kerusakan hati karena statin sangat jarang terjadi, namun dokter biasanya akan melakukan uji enzim hati sebelum atau segera setelah mengonsumsi statin.
Melansir Healthline, salah satu kondisi yang jarang terjadi karena konsumsi statin menyebabkan terganggunya kinerja tubuh untuk mengolah gula darah.
Akibatnya, risiko untuk mengalami diabetes tipe 2 bisa terjadi.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa risiko diabetes tipe 2 akan lebih besar dialami oleh penderita prediabetes atau diabetes.
Baca juga: Bisakah Terkena Diabetes Karena Konsumsi Gula Berlebih?
Konsumsi statin juga disebutkan bisa mengganggu fungsi otak yang akan bisa diatasi ketika menghentikan konsumsinya.
Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa beberapa orang mengalami kebingungan atau kesulitan untuk mengingat ketika mengonsumsi statin.
Meskipun efek samping statin ini masih diperdebatkan, segera ke dokter ketika mengalami kebingungan atau sulit dalam mengingat sesuatu.
Baca juga: 10 Fungsi Tembaga untuk Tubuh, Penting untuk Kekebalan sampai Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.