Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2022, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat berkontribusi untuk menaikkan tingkat kolesterol di dalam tubuh.

Kolesterol sendiri dideskripsikan oleh Cleveland Clinic sebagai kondisi di mana darah mengandung banyak lemak.

Tubuh memang membutuhkan lemak, namun jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan penumpukan di arteri.

Hal ini menyebabkan kolesterol tinggi yang merupakan sumber dari berbagai jenis penyakit, termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca juga: 4 Efek Samping Statin yang Perlu Diwaspadai

Ada banyak sekali obat untuk menurunkan kolesterol, namun salah satu yang banyak direkomendasikan oleh dokter adalah statin.

Menurut WebMD, statin berguna untuk menurunkan kolesterol tinggi sehingga mengurangi kemungkinan untuk terkena serangan jantung dan stroke.

Beberapa penelitian yang dikutip oleh WebMD juga menunjukkan tingkat efektivitas statin untuk mengurangi risiko serangan jantung antara 25 hingga 35 persen.

Namun, bagaimana cara kerja statin untuk menurunkan kolesterol?

Cara kerja statin

Statin biasanya berbentuk tablet atau kapsul yang perlu dikonsumsi sekali sehari.

Ada beberapa jenis statin di pasaran dan masing-masing memiliki aturan pakai yang berbeda.

Meskipun begitu, Cleveland Clinic menjelaskan bahwa statin akan menurunkan LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat dan bisa menaikkan HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik.

Melansir WebMD, statin akan bekerja dengan cara menghalangi kinerja enzim hati yang berguna untuk memproduksi kolesterol.

Statin kemudian akan menurunkan level kolesterol LDL dan jumlah total kolesterol.

Tidak hanya itu saja, statin akan menurunkan lemak di dalam darah atau trigliserida dan menaikkan jumlah kolesterol HDL.

Statin juga akan menyeimbangkan penumpukan lemak pada arteri sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Efek Samping Statin

Rekomendasi konsumsi statin dan efek sampingnya

Melansir American Heart Association, statin direkomendasikan untuk beberapa kondisi, seperti:

  1. Memiliki jumlah LDL kolesterol sebesar 190 mg/dL.
  2. Memiliki penyakit kardiovaskular.
  3. Berumur 40 hingga 70 tahun dan memiliki diabetes.
  4. Berumur 40 hingga 75 tahun, memiliki jumlah LDL kolesterol di antara 70 dan 189 mg/dL, dan memiliki risiko tinggi untuk mengidap penyakit kardiovaskular pada 10 tahun mendatang.

Meskipun statin tergolong aman untuk dikonsumsi dan bisa dikatakan sebagai obat yang efektif untuk menurunkan kolesterol, tetap saja ada beberapa efek samping yang mungkin dialami.

Healthline menyebutkan beberapa efek samping statin, seperti:

  • Nyeri otot
  • Sembelit
  • Diare
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Lemah
  • Sakit atau terdapat penumpukan gas di dalam perut
  • Pusing
  • Mual

Ketika efek samping tersebut muncul setelah mengonsumsi statin, konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk menghindari masalah kesehatan yang lebih parah.

Baca juga: 5 Kebiasaan Baik untuk Menurunkan Kolesterol

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com