Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2022, 12:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Batuk merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada anak-anak di musim penghujan seperti sekarang ini.

Batuk pada anak-anak umumnya membuat orangtua khawatir dan tak tega melihat kondisi si kecil. Terlebih, anak-anak juga berisiko mengalami batuk kronis.

Batuk kronis biasanya didefinisikan sebagai batuk berkelanjutan yang berlangsung lebih dari 4 minggu atau 1 bulan. Batuk kronis juga cenderung resisten atau kebal terhadap obat.

Baca juga: 24 Penyebab Batuk Kronis yang Perlu Diwaspadai

Batuk kronis bisa saja disertai dengan gejala lain, seperti pilek, sakit kepala, atau demam. Kondisi ini bagi anak-anak jelas menjadi masalah karena bisa mengganggu aktivitas sehar-hari dan pola tidur si kecil.

Untuk lebih memahami tentang batuk kronis pada anak-anak, ada baiknya untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini.

1. Flu

Penyebab paling umum dari batuk kronis pada anak-anak adalah infeksi saluran pernapasan atas. Ini dapat disebabkan oleh salah satu dari lebih dari 100 virus flu.

"Anak-anak biasanya mengalami sekitar 8-10 kali pilek dalam setahun selama 5-7 hari," kata William Berger, MD, profesor klinis di departemen pediatri University of California kepada Parents.

"Sakit pilek berulangkali dikarenakan anak-anak terus menerus bertukar kuman sehingga terlihat seperti pilek dan batuk berkelanjutan atau tak kunjung sembuh. Kondisi inilah yang disebut dengan batuk kronis karena flu biasa," imbuh Berger.

Beberapa gejala batuk kronis akibat flu yang perlu diketahui para orangtua, antara lain:

  • demam ringan hingga berat
  • ada lendir yang memicu refleks muntah
  • batuk parah dengan frekuensi yang lebih lama daripada flu biasa

 

Dalam kebanyakan kasus, gejala-gejala di atas akan mereda seiring waktu.  bahkan tidak merekomendasikan obat batuk dan pilek untuk anak di bawah 6 tahun.

Sebagai gantinya, cobalah pengobatan rumahan berikut untuk batuk kronis pada anak akibat pilek atau flu.

  • Beri anak Anda banyak cairan seperti air, teh hangat tanpa kafein, dan bahkan es loli. Jauhi minuman berkarbonasi atau jus jeruk, yang dapat mengiritasi tenggorokan.
  • Nyalakan pelembap udara di malam hari. Diketahui, kelembapan akan membantu membuka saluran udara si kecil.
  • Gunakan semprotan hidung untuk membersihkan hidung tersumbat.
  • Untuk anak di atas 1 tahun, berikan 1/2 hingga 1 sendok teh madu untuk membantu meredakan batuk.

Baca juga: Batuk Kronis: Gejala, Jenis, dan Cara Mengatasinya

2. Sinusitis

Sinusitis merupakan peradangan pada lapisan lendir hidung dan sinus. Gejala sinusitis antara lain ialah sakit kepala, nyeri wajah, hidung tersumbat, batuk, dan keluar ingus.

Ketika anak terus menerus batuk hingga lebih dari 10 hari, mereka kemungkinan menderita sinusitis. Diketahui, sinus bisa menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri, yang menyebabkan batuk terus-menerus dan sekret hidung tebal berwarna hijau kekuningan.

Selain menyebabkan batuk berkelanjutan atau kronis, sinusitis juga mengakibatkan postnasal drip atau mengalirnya dahak di belakang tenggorokan, bau mulut, lemas, serta lingkaran hitam di area mata. Beberapa anak mungkin juga mengeluhkan sakit kepala.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau