Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat-obatan Pemicu Kolesterol Tinggi yang Penting Diketahui

Kompas.com - 09/10/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi dapat dipicu oleh beberapa jenis obat sebagai bentuk efek sampingnya.

Mengutip Kementerian Kesehatan, kolesterol Anda tinggi, jika kadarnya mencapai lebih dari 240 mg/dL. Kadar kolesterol normal kurang dari 200 mg/dL.

Obat tertentu menjadi faktor pemicu kolesterol tinggi yang mungkin kurang umum, dibandingkan genetika dan kebiasaan makan tidak sehat.

Baca juga: Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Anda Perhatikan

Mengutip Everyday Health, sebagian kasus efek samping dari obat-obatan bersifat minimal.

Namun, setiap peningkatan kolesterol tetap berbahaya terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Untuk mengatasi kolesterol tinggi efek samping penggunaan obat, dokter bisa meresepkan obat alternatif untuk mengobati kondisi aslinya atau menambahkan obat penurun kolesterol ke dalam rejimen pengobatan Anda.

Baca juga: Efek Kolesterol Tinggi bagi Kesehatan yang Harus Diwaspadai

Mengutip Verywell Health, berikut daftar obat-obatan yang dapat menjadi pemicu kolesterol tinggi sebagai efek sampingnya:

1. Beta blocker

Beta blocker adalah obat yang biasanya diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Meskipun biasanya digunakan untuk mengobati berbagai bentuk penyakit jantung, beta blocker dapat secara signifikan mengurangi kadar kolesterol baik (HDL).

Sehingga, memicu kadar kolesterol LDL (jahat) tinggi.

Di antara beta blocker yang dapat menjadi pemicu kolesterol tinggi adalah:

  • Corgard (nadolol)
  • Inderal (propranolol)
  • Tenormin (atenolol)
  • Toprol (metoprolol)
  • Zebeta (bisoprolol)

Jika beta blocker memengaruhi menyebabkan peningkatan kadar kolesterol secara signifikan, dokter Anda dapat menurunkan dosisnya atau mengalihkan Anda ke obat lain.

Baca juga: 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi

2. Prednison

Prednison adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan.

Jenis obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut kortikosteroid dan digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, seperti:

  • Reaksi alergi parah
  • Beberapa jenis radang sendi
  • Lupus
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit radang usus (IBD)

Prednison sangat efektif dalam mengendalikan peradangan, tetapi dapat dengan cepat dan dramatis meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan HDL.

Studi menunjukkan bahwa penggunaan prednison dosis tinggi dapat menjadi pemicu kolesterol tinggi dalam hitungan minggu dan meningkatkan tekanan darah sistolik Anda pada saat yang bersamaan.

Risiko efek samping prednison meningkat sesuai dosis dan durasi pengobatan.

Prednison umumnya diresepkan untuk kondisi peradangan parah ketika manfaat pengobatan lebih besar dari pada risikonya.

Baca juga: 8 Macam Obat Kolesterol Tinggi dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau