Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat-obatan Pemicu Kolesterol Tinggi yang Penting Diketahui

Kompas.com - 09/10/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Bentuk obat oral ini cenderung lebih memengaruhi kadar kolesterol dari bentuk suntikannya.

Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Diabetes Tipe 2

6. Inhibitor protease

Inhibitor protease adalah kelas obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV.

Obat jenis ini biasanya dikombinasikan dengan obat HIV lain, yang bekerja dengan mencegah virus membuat salinan dirinya sendiri.

Inhibitor protease yang digunakan untuk pengobatan HIV meliputi:

  • Aptivus (tipranavir)
  • Evotaz (atazanavir/cobicistat)
  • Kaletra (lopinavir/ritonavir)
  • Lexiva (fosamprenavir)
  • Norvir (ritonavir)
  • Prezcobix (darunavir/cobicistat)
  • Prezista (darunavir)
  • Reyataz (atazanavir)

Inhibitor protease telah lama diketahui dapat menjadi pemicu kolesterol tinggi.

Namun, efek samping lebih besar berasal dari inhibitor protease jenis ini:

  • Crixivan (indinavir)
  • Invirase (saquinavir)
  • Viracept (nelfinavir)

Meski begitu, obat-obatan ini masih digunakan karena mempertimbangkan manfaatnya lebih besar untuk menyelamatkan jiwa dari pada efek sampingnya.

Jika diperlukan, obat anti-kolesterol dapat digunakan, diikuti dengan diet dan olahraga, untuk membawa kadar kolesterol kembali terkendali.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Asam Urat yang Penting Diketahui

7. Diuretik

Diuretik biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan retensi air.

Namun, di sisi lain obat ini dapat menjadi pemicu kolesterol tinggi. Ada dua jenis diuretik yang meningkatkan kadar kolesterol tinggi, yaitu:

  • Diuretik thiazide, termasuk: Diuril (chlorothiazide), Zaroxolyn (metolazone), dan hydrochlorothiazide
  • Diuretik loop, termasuk: Lasix (furosemide), Demadex (torsemide), dan Bumex (bumetanide)

Diuretik thiazide menyebabkan peningkatan sementara kadar kolesterol total dan LDL. Tingkat kolesterol HDL biasanya tidak berubah.

Saat ini, Lozol (indapamide) adalah satu-satunya diuretik thiazide yang tampaknya tidak mempengaruhi kadar kolesterol.

Diuretik loop juga meningkatkan kadar kolesterol LDL, tetapi beberapa obat ini juga menyebabkan sedikit penurunan kadar kolesterol HDL.

Mengutip Everyday Health, khusus untuk orang yang menggunakan diuretik atau beta blocker untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko penyakit jantung, pengobatan alternatif yang tidak meningkatkan kadar kolesterol harus dicari.

Orang dengan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi biasanya tidak menggunakan obat beta blocker atau diuretik sebagai pengobatan pilihan pertama.

Sebagai gantinya, dokter mungkin meresepkan inhibitor ACE (angiotensin-converting enzyme) atau calcium-channel blocker untuk mengobati tekanan darah tinggi tanpa meningkatkan kolesterol.

Baca juga: 9 Obat Alami untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com