KOMPAS.com - Anak-anak merupakan kelompok yang paling berisiko terkena radang paru akut atau disebut dengan pneumonia.
Dilansir dari Mayo Clinic, pneumonia disebabkan oleh infeksi, bakteri, atau virus.
Anak-anak lebih berisiko terkena pneumonia karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, masalah kesehatan kronis (asma atau fibrosis kistik), dan masalah pada organ paru-paru serta pernapasan.
Baca juga: Apakah Pneumonia pada Anak Menular?
Pada anak-anak gangguan kesehatan terkait sistem pernapasan ini umumnya ditandai dengan gejala-gejala berikut:
Pneumonia dapat mengancam nyawa anak, namun penyakit ini masih dapat dicegah atau dihindari. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan empat langkah pencegahan yang dapat diterapkan para orangtua, yaitu:
Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun terbukti dapat melindung bayi dari penyakit pneumonia pada anak bahkan dikemudian hari.
Selain itu, para orangtua juga harus memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang adekuat atau penuh nutrisi untuk si kecil agar terhindar dari pneumonia.
Imunisasi lengkap dapat mencegah anak terjangkit pneumonia serta penyakit-penyakit lain yang berhubungan, seperti campak, batuk rejan, hingga difteri.
Imunisasi khusus untuk pneumonia sendiri disebut dengan vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccines).
IDAI menyarankan pemberian vaksin anak PCV tiga kali plus satu kali sebagai boosting atau vaksin penguat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.