Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak Menurut Dokter

Kompas.com - 09/10/2022, 16:33 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak merupakan kelompok yang paling berisiko terkena radang paru akut atau disebut dengan pneumonia.

Dilansir dari Mayo Clinic, pneumonia disebabkan oleh infeksi, bakteri, atau virus.

Anak-anak lebih berisiko terkena pneumonia karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, masalah kesehatan kronis (asma atau fibrosis kistik), dan masalah pada organ paru-paru serta pernapasan.

Baca juga: Apakah Pneumonia pada Anak Menular?

Pada anak-anak gangguan kesehatan terkait sistem pernapasan ini umumnya ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  • batuk
  • demam
  • napas menjadi cepat
  • kesulitan menarik napas
  • mengi atau keluar suara saat bernapas
  • dada sakit, terutama saat batuk atau mengambil napas dalam-dalam
  • tampak tarikan dinding dada saat bernapas
  • muntah, diare
  • hilang napsu makan
  • bibir dan kuku membiru

Pneumonia dapat mengancam nyawa anak, namun penyakit ini masih dapat dicegah atau dihindari. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan empat langkah pencegahan yang dapat diterapkan para orangtua, yaitu:

1. ASI eksklusif dan MPASI yang adekuat

Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun terbukti dapat melindung bayi dari penyakit pneumonia pada anak bahkan dikemudian hari.

Selain itu, para orangtua juga harus memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang adekuat atau penuh nutrisi untuk si kecil agar terhindar dari pneumonia.

 

2. Imunisasi lengkap

Imunisasi lengkap dapat mencegah anak terjangkit pneumonia serta penyakit-penyakit lain yang berhubungan, seperti campak, batuk rejan, hingga difteri.

Imunisasi khusus untuk pneumonia sendiri disebut dengan vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccines).

IDAI menyarankan pemberian vaksin anak PCV tiga kali plus satu kali sebagai boosting atau vaksin penguat.

Pemberian pertama adalah saat anak berusia 2 bulan, lalu 4 bulan dan 6 bulan. Adapun vaksin tambahan ketika usia anak 12-15 bulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar PCV masuk dalam program imunisasi rutin bagi anak di seluruh dunia.

Kini, vaksin PCV pun diberikan secara gratis oleh Kementerian Kesehatan untuk anak-anak di Indonesia melalui fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca juga: 3 Mikroorganisma Penyebab Pneumonia, Bukan Cuma Virus

3. Cuci tangan dengan sabun

Hal sederhana yang mudah dilakukan dan memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan anak adalah kebiasaan mencuci tangan dengan rutin.

Membiasakan si kecil mencuci tangan secara rutin tidak hanya membuat mereka terhindar dari pneumonia. Kebiasaan cuci tangan juga membuat anak terhindar dari jutaan bakteri dan virus yang menyebabkan diare hingga COVID-19.

4. Hindari polusi

Polusi udara baik di dalam atau luar rumah dapat memengaruhi kesehatan pernapasan anak-anak.

Saat berada di rumah, si kecil jangan sampai terpapar asap rokok karena dapat membahayakan saluran pernapasan mereka.

Anak-anak yang hidup dengan perokok, meski tidak merokok di dekatnya, tetap memiliki angka kesakitan lebih tinggi, dibading dengan yang tidak ada perokok di rumahnya.

Baca juga: Kenali Penyebab Pneumonia pada Anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau