Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Imunitas Bukan Satu-satunya Solusi Menanggulangi Infeksi

Kompas.com - 11/10/2022, 10:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tanggapan itu sangat wajar. Apalagi Youtuber tersebut pernah menceritakan status kesehatannya. Dari cerita tersebut tergambar kualitas imunitasnya yang sangat baik. Rasanya sangat tidak mungkin tertular penyakit infeksi.

Sayangnya para penghujat tidak teliti mencermati ceritanya. Dia sama sekali bukan sakit karena infeksi Covid-19. Dia sakit justru karena sistem imunitasnya!

Tentu pernyataan ini akan ditanggapi beragam. Tapi sejawat yang berpikiran tenang akan menyetujui. Tidak selamanya sistem imunitas berakibat baik bagi seseorang. Dalam kasus Youtuber ini, justru berakibat buruk.

Apa yang dialami Youtuber ini adalah respons sistem imunitas yang berlebihan. Biasa disebut hipersensitifitas. Namun yang mengganggu saya adalah terminologi "Badai Sitokin".

Istilah badai sitokin memang telah lama digunakan. Istilah ini muncul sejak epidemi SARS . Istilah ini juga muncul saat terjadi epidemi MERS COV. Dua epdemi sebelumnya yang juga disebabkan oleh virus corona.

Istilah ini digunakan saat ditemukan adanya gambaran radiologis pada penderita Covid-19.

Temuan ini juga disertai dengan peningkatan temuan tanda-tanda peradangan akut pada pemeriksaan darah. Beberapa indikator peradangan seperti hitung jenis, jumlah leukosit dan lain-lain meningkat. Sehingga ditafsirkan kondisi badai sitokin.

Secara medis kondisi ini tentu sangat luar biasa. Hal ini menimbulkan implikasi yang luas.

Sitokin adalah salah satu mediator peradangan yang memiliki fungsi yang berbeda dengan mediator peradangan lain. Fungsi utama sitokin adalah sebagai sistem informasi, sinyal adanya kerusakan sel. Dengan sinyal tersebut, tubuh merespons dengan berbagai cara.

Namun kesan yang timbul dari istilah badai sitokin adalah kerusakan atau perubahan jaringan. Khususnya, pada sel parenkim paru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+