Tanggapan itu sangat wajar. Apalagi Youtuber tersebut pernah menceritakan status kesehatannya. Dari cerita tersebut tergambar kualitas imunitasnya yang sangat baik. Rasanya sangat tidak mungkin tertular penyakit infeksi.
Sayangnya para penghujat tidak teliti mencermati ceritanya. Dia sama sekali bukan sakit karena infeksi Covid-19. Dia sakit justru karena sistem imunitasnya!
Tentu pernyataan ini akan ditanggapi beragam. Tapi sejawat yang berpikiran tenang akan menyetujui. Tidak selamanya sistem imunitas berakibat baik bagi seseorang. Dalam kasus Youtuber ini, justru berakibat buruk.
Apa yang dialami Youtuber ini adalah respons sistem imunitas yang berlebihan. Biasa disebut hipersensitifitas. Namun yang mengganggu saya adalah terminologi "Badai Sitokin".
Istilah badai sitokin memang telah lama digunakan. Istilah ini muncul sejak epidemi SARS . Istilah ini juga muncul saat terjadi epidemi MERS COV. Dua epdemi sebelumnya yang juga disebabkan oleh virus corona.
Istilah ini digunakan saat ditemukan adanya gambaran radiologis pada penderita Covid-19.
Temuan ini juga disertai dengan peningkatan temuan tanda-tanda peradangan akut pada pemeriksaan darah. Beberapa indikator peradangan seperti hitung jenis, jumlah leukosit dan lain-lain meningkat. Sehingga ditafsirkan kondisi badai sitokin.
Secara medis kondisi ini tentu sangat luar biasa. Hal ini menimbulkan implikasi yang luas.
Sitokin adalah salah satu mediator peradangan yang memiliki fungsi yang berbeda dengan mediator peradangan lain. Fungsi utama sitokin adalah sebagai sistem informasi, sinyal adanya kerusakan sel. Dengan sinyal tersebut, tubuh merespons dengan berbagai cara.
Namun kesan yang timbul dari istilah badai sitokin adalah kerusakan atau perubahan jaringan. Khususnya, pada sel parenkim paru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.