Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 21:34 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kepuasan bercinta merupakan salah satu kunci hubungan rumah tangga yang langgeng.

Sayangnya, banyak wanita yang takut berhubungan intim karena terjadinya pendarahan.

Pendarahan usai bercinta memang bisa terjadi karena berbagai sebab.

Menurut spesialis Obstetri dan Ginekolog Philip Brzozowski, penyebab umum pendarahan setelah berhubungan seks

Pendarahan vagina mungkin terjadi jika selaput dara Anda pecah, baik dari hubungan seksual atau cara lain.

"Ketika ini terjadi, ini normal, tetapi berbeda dengan pendarahan postcoital. Pendarahan postcoital terkait dengan sejumlah kondisi medis tertentu," ucapnya.

Poscoital merupakan pendarahan pada vagina atau munculnya bercak setelah hubungan seksual.

Baca juga: Skincare Vitamin C Tidak Boleh Dicampur dengan Apa Saja?

Penyebab pendarahan usai bercinta

Meski umum terjadi, pendarahan usai bercinta juga bisa terjadi karena sebab berikut:

1. Servisitis

Servisitis adalah peradangan pada serviks, sebagai akibat dari infeksi atau iritasi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan atau perubahan keputihan.

Kemungkinan penyebabnya meliputi:

  • Penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore atau trikomoniasis.
  • Vaginosis bakterial, atau ketidakseimbangan bakteri alami di vagina. Meskipun ini bukan penyebab yang mungkin, terkadang, peradangan sekunder dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks.
  • Iritasi kimia dari spermisida, douche atau lateks dalam kondom.

Meskipun infeksi bakteri dan virus yang menyebabkan servisitis menular, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik atau antijamur.

2.Ektropion serviks

Akibat ektropion serviks, sel-sel kelenjar lunak yang melapisi bagian dalam saluran serviks Anda meluas ke bagian luar serviks

Ini adalah kondisi normal bagi banyak orang dengan serviks dan biasanya tidak memerlukan perawatan.

Tetapi jika ada gejala, seperti keputihan atau pendarahan yang berlebihan, mungkin memerlukan terapi khusus untuk mengobati daerah tersebut dan menghentikan pendarahan.

“Jika Anda mengalami pendarahan atau nyeri akibat ektropion serviks yang mengganggu kehidupan seks Anda, dokter Anda mungkin merekomendasikan pengobatan,” kata Brzozowski.

 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com