KOMPAS.com - Kepuasan bercinta merupakan salah satu kunci hubungan rumah tangga yang langgeng.
Sayangnya, banyak wanita yang takut berhubungan intim karena terjadinya pendarahan.
Pendarahan usai bercinta memang bisa terjadi karena berbagai sebab.
Menurut spesialis Obstetri dan Ginekolog Philip Brzozowski, penyebab umum pendarahan setelah berhubungan seks
Pendarahan vagina mungkin terjadi jika selaput dara Anda pecah, baik dari hubungan seksual atau cara lain.
"Ketika ini terjadi, ini normal, tetapi berbeda dengan pendarahan postcoital. Pendarahan postcoital terkait dengan sejumlah kondisi medis tertentu," ucapnya.
Poscoital merupakan pendarahan pada vagina atau munculnya bercak setelah hubungan seksual.
Baca juga: Skincare Vitamin C Tidak Boleh Dicampur dengan Apa Saja?
Meski umum terjadi, pendarahan usai bercinta juga bisa terjadi karena sebab berikut:
Servisitis adalah peradangan pada serviks, sebagai akibat dari infeksi atau iritasi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan atau perubahan keputihan.
Kemungkinan penyebabnya meliputi:
Meskipun infeksi bakteri dan virus yang menyebabkan servisitis menular, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik atau antijamur.
Akibat ektropion serviks, sel-sel kelenjar lunak yang melapisi bagian dalam saluran serviks Anda meluas ke bagian luar serviks
Ini adalah kondisi normal bagi banyak orang dengan serviks dan biasanya tidak memerlukan perawatan.
Tetapi jika ada gejala, seperti keputihan atau pendarahan yang berlebihan, mungkin memerlukan terapi khusus untuk mengobati daerah tersebut dan menghentikan pendarahan.
“Jika Anda mengalami pendarahan atau nyeri akibat ektropion serviks yang mengganggu kehidupan seks Anda, dokter Anda mungkin merekomendasikan pengobatan,” kata Brzozowski.