Banyak wanita yang langsung merasa khawatir apabila payudaranya nyeri. Padahal, nyeri payudara adalah keluhan yang sangat umum.
Nyeri payudara sering dikaitkan dengan fluktuasi hormonal dan cenderung memburuk sebelum dan selama periode menstruasi.
Namun, Anda harus segera ke dokter apabila nyeri payudara tidak berkaitan dengan siklus menstruasi dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan, seperti USG untuk mengetahui penyebab nyeri payudara.
Ukuran payudara dapat membesar karena beberapa faktor, seperti menyusui dan obesitas atau kelebihan berat badan.
Payudara padat memiliki jumlah jaringan kelenjar dan fibrosa yang lebih tinggi dengan tingkat lemak rendah. Kepadatan payudara ini tidak terkait dari penampilan luar atau bentuknya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Radiology, menemukan bahwa payudara padat memiliki risiko kanker lebih besar daripada yang tidak padat.
Baca juga: Pil KB Sebabkan Payudara Membesar, Kok Bisa?
Saluran susu terbentuk sebelum wanita melahirkan atau tepatnya di trimester kedua. Hal inilah yang menyebabkan payudara bumil terkadang mengalami bocor ASI.
Produksi susu kemudian meningkat setelah bayi lahir. Oleh sebab itu, ibu yang memutuskan tidak menyusui tetap memiliki ASI, meski akan berhenti seiring berjalannya waktu.
Usaha paling nyata untuk mengecilkan payudara adalah dengan menjalani operasi. Namun, beberapa wanita mungkin bisa memiliki ukuran payudara yang lebih kecil karena rutinitas olahraga.
Sebagaimana diketahui, payudara adalah gumpalan lemak yang memiliki berat rata-rata 500 gram dan mengandung 4-5 persen dari keseluruhan lemak tubuh.
Baca juga: Belum Tentu Kanker, Ini 6 Penyebab Nyeri Payudara pada Pria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.