KOMPAS.com - Vagina berjamur atau infeksi jamur pada vagina merupakan gangguan kesehatan organ reproduksi yang menimbulkan rasa tak nyaman.
Dalam bahasa medis, vagina berjamur disebut dengan kandidiasis vagina. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans.
Pada kasus tertentu, vagina berjamur juga disebabkan oleh spesies Candida lainnya, seperti C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. krusei .
Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu
Mengutip Mayo Clinic, infeksi jamur pada vagina tidak masuk dalam kategori infeksi menular seksual (IMS). Namun, seorang wanita bisa saja mengalami kondisi ini setelah aktivitas seksual pertamanya.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa infeksi jamur mungkin disebabkan kontak antara mulut dengan arena genital (seks oral).
Infeksi jamur pada vagina menimbulkan beberapa gejala dengan tingkah keparahan ringan hingga sedang. Gejala-gejala tersebut antara lain:
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami infeksi jamur pada vagina, meliputi:
Baca juga: 5 Cara Menjaga Vagina Agar Tetap Sehat, Wanita Perlu Tahu
Dokter spesialis kelamin biasanya meresepkan obat antijamur (azoles), seperti mikonazol, klotrimazol, tiokonazol, butokonazol, dan terkonazol.
Terlepas dari efektivitas resep dan obat antijamur yang dijual bebas, beberapa wanita mungkin lebih suka mengobati penyakit mereka dengan pengobatan alami ala rumahan.
Dilansir dari Everyday Health, berikut beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi jamur pada vagina:
Vagina adalah rumah bagi banyak mikroba yang bermanfaat menjaga mikroba patogen, termasuk Candida agar tetap terkendali.
Namun, pertumbuhan jamur dapat tidak terkendali karena konsumsi antibiotik, hormon, kehamilan, diabetes, atau HIV.
Melihat fakta ini, salah satu pengobatan alami yang paling umum untuk mengatasi infeksi jamur ialah mengonsumsi yoghurt atau prebiotik yang mengandung Lactobacillus acidophilus.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi harian yoghurt mencegah perkembangan dan infeksi akibat candida.