KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang mempengaruhi peluang wanita untuk hamil, salah satunya berat badan.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rebecca Starck juga mengatakan bahwa berat badan berpengaruh besar pada peluang wanita untuk hamil.
"Ya, memiliki obesitas atau kelebihan berat badan yang signifikan dapat membuat lebih sulit untuk hamil," ucap dia.
Sel lenak seringkali menghasilkan kadar estrogen yang lebih tinggi, yang dapat bekerja melawan tubuh ketika mencoba berovulasi.
Dengan kata lain, memiliki obesitas dapat mengganggu kesehatan reproduksi Anda, yang dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil.
Ketidakseimbangan kadar hormon tidak selalu membuat wanita sulit hamil.
Akan tetapi, kelebihan berat badan biasanya membuat ovulasi dan siklus menstruasi kurang teratur. Hal ini dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil.
Mengalami obesitas sentral, obesotas di sekitar perut, bisa membuat wanita kesulitan berovulasi.
Obesitas sentral juga meningkatkan risiko diabetes, yang pada akhirnya mempengaruhi peluang Anda untuk hamil.
Baca juga: 4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada
Dokter menggunakan indeks massa tubuh, atau BMI, untuk menentukan apakah seseorang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
BMI diukur dari perbandingan tinggi dan berat badan untuk menghitung lemak tubuh.
BMI antara 25 dan 30 dianggap kelebihan berat badan, dan BMI lebih dari 30 dianggap obesitas.
“Untuk mengoptimalkan kesehatan Anda sebelum dan selama kehamilan, kami merekomendasikan agar BMI di bawah 25,” kata Starck.
Seseorang yang memiliki kisaran BMI ideal mungkin memiliki ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovulasi tidak teratur.
Orang lain mungkin secara teknis mengalami obesitas tetapi berovulasi setiap bulan dan memiliki periode teratur, memiliki kemungkinan hamil yang lebih tinggi.
Untuk meningkatkan peluang hamil, Anda bisa melakukan hal berikut:
Anda bisa melakukan perubahan pola makan yang sehat dengan melakukan hal-hal sederhana, seperti mengkonsumsi sebagian besar makanan utuh dan alami, menghindari makanan gula tinggi dan makanan olahan, mengonsumsi lebih banyak protein dan karbohidrat kompleks.
Seimbangkan kebiasaan diet sehat dengan olahraga rutin setiap hari.
Jika Anda belum pernah berolahraga sebelumnya, cobalah untuk menemukan setidaknya satu aktivitas yang benar-benar Anda sukai, yang akan membantu Anda mendapatkan dan mempertahankan momentum.
Berusahalah untuk memulai rutinitas olahraga yang mencakup pemanasan, fase pengkondisian, dan fase pendinginan.
Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Membakar Lemak Perut
Membuat perubahan gaya hidup sehat dan mencoba menurunkan berat badan bisa jadi sulit, tetapi Anda tidak harus melakukannya sendirian.
Bicaralah dengan dokter atau ahli gizi Anda, yang dapat membantu Anda merencanakan diet sehat dan membuat rencana olahraga yang dapat dilakukan.
“Ajak pasangan Anda juga, dengan merencanakan menu atau mendaftar untuk kelas olahraga bersama,” saran Starck.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.