Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Obat Tekanan Darah Tinggi dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 18/10/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa obat membantu Anda menurunkan tekanan darah tinggi, tapi di sisi lain menyebabkan efek samping tertentu.

Saat tensimeter menunjukkan lebih dari 140/90 mmHg, artinya Anda mengalami tekanan darah tinggi atau disebut juga sebagai hipertensi.

Saat itu, mungkin Anda membutuhkan obat yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Mengutip Rxlist, ada beberapa kelas obat tekanan darah tinggi. Setiaap kelas menutunakn tekanan darah tinggi dengan cara yang berbeda.

Berikut 10 kelas obat tekanan darah tinggi yang umum digunakan:

  • Diuretik
  • Beta-blocker
  • ACE inhibitor
  • Penghambat reseptor angiotensin II
  • Penghambat saluran kalsium
  • Alpha-blocker
  • Agonis reseptor alfa-2
  • Agonis sentral
  • Inhibitor adrenergik perifer
  • Vasodilator

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diketahui

1. Diuretik

Mengutip Rxlist, diuretik dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi Anda dengan menurunkan volume darah.

Obat ini meningkatkan buang air kecil, sehingga mengurangi natrium dan cairan dalam tubuh Anda.

Hipertensi ringan terkadang dapat diobati dengan menggunakan diuretik saja, meskipun ini lebih sering digunakan dengan mengkombinasikan obat tekanan darah tinggi lainnya.

Contoh obat diuretik meliputi:

  • Bumetanide
  • Klortalidon
  • Klorotiazid
  • Etakrinat
  • Furosemida
  • Hidroklorotiazid (HCT)
  • Indapamid
  • Metiklotiazid
  • Metolazon
  • Torasemid

Efek samping

Mengutip Heart, beberapa mencatat kemungkinan efek samping dari obat diuretik meliputi:

  • Beberapa obat ini dapat menurunkan suplai mineral kalium tubuh Anda. Akibatnya, bisa membuat Anda mengalami kelesuan dan kram kaki. Makan makanan yang mengandung kalium dapat membantu mencegah kehilangan kalium yang signifikan.
  • Beberapa orang menderita serangan asam urat setelah pengobatan jangka panjang dengan diuretik. Efek samping ini tidak umum dan dapat dikelola dengan pengobatan lain.
  • Orang dengan diabetes mungkin menemukan bahwa obat diuretik meningkatkan kadar gula darah mereka. Perubahan dalam pengobatan, diet, insulin atau dosis anti-diabetes oral mengoreksi hal ini dalam banyak kasus.
  • Impotensi juga dapat terjadi sebagai efek samping penggunaan obat dieuretik jangka panjang.

Baca juga: 19 Makanan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi  

2. Beta-blocker

Mengutip Rxlist, beta-blocker menurunkan tekanan darah tinggi dengan bekerja langsung pada jantung Anda.

Obat tekanan darah tinggi ini mengurangi detak jantung dan kekuatan memompa darah, serta mengurangi volume darah.

Contoh obat beta-blocker meliputi:

  • Asebutolol
  • Atenolol
  • Bisoprolol fumarat
  • Karvedilol
  • Esmolol
  • Labetalol
  • Metoprolol tartrat dan metoprolol suksinat
  • Nadolol
  • Nebivolol
  • Penbutolol sulfat
  • Propranolol
  • Sotalol
  • Hidroklorotiazid dan bisoprolol: beta blocker plus diuretik

Efek samping

Mengutip Heart, beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan oleh obat tekanan darah tinggi jenis beta-blocker ini meliputi:

  • Insomnia
  • Tangan dan kaki dingin
  • Kelelahan atau depresi
  • Detak jantung lambat
  • Gejala asma
  • Impotensi
  • Bisa memengaruhi respons obat insulin. Jika Anda menderita diabetes dan sedang mengkonsumsi insulin, pantau respons Anda terhadap terapi dengan cermat.
  • Memengaruhi kondisi wanita hamil. Jika Anda ingin merencanakan kehamilan atau sedang hamil, perlu berkonsultasi pada dokter tentang obat hipertensi yang aman.

Baca juga: 8 Kebiasaan yang dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3. ACE inhibitor

Mengutip Rxlist, angiotensin adalah hormon dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.

ACE inhibitor bekerja menurunkan produksi angiotensin dan pada gilirannya membantu menurunkan tekanan darah.

Contoh obat ACE inhibitor meliputi:

  • Benazepril hidroklorida
  • Kaptopril
  • Enalapril Maleat
  • Natrium fosinopril
  • Lisinopril
  • Moexipril
  • Perindopril
  • Quinapril hidroklorida
  • Ramipril
  • Trandolapril

Efek samping

Mengutip Heart, beberapa efek samping obat tekanan darah tinggi ACE inhibitor bisa meliputi:

  • Ruam kulit
  • Kehilangan rasa
  • Batuk kering, batuk kronis
  • Kerusakan ginjal, tetapi kasus jarang terjadi
  • Wanita yang menggunakan ACE inhibitor atau ARB (angiotensin II receptor blockers) untuk tekanan darah tinggi tidak boleh hamil saat menggunakan obat kelas ini.

Obat-obatan ini telah terbukti berbahaya bagi ibu dan bayi selama kehamilan.

ACE inhibitor dapat menyebabkan tekanan darah rendah, gagal ginjal parah, kelebihan kalium (hiperkalemia), dan bahkan kematian bayi baru lahir.

Baca juga: Macam Penyebab Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diketahui

4. Angiotensin II receptor blockers (ARB)

Mengutip Rxlist, obat ARB bekerja dengan mencegah hormon angiotensin mengikat reseptor pada pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.

Penghambat reseptor angiotensin II meliputi:

  • Azilsartan
  • Kandesartan
  • Eprosartan mesilat
  • Irbesartan
  • Losartan potassium
  • Olmesartan
  • Telmisartan
  • Valsartan

Efek samping

Mengutip Heart, beberapa kemungkinan efek samping dari penghambat reseptor Angiotensin II meliputi:

  • Dapat menyebabkan pusing sesekali.
  • ARB tidak boleh digunakan selama kehamilan. Obat-obatan yang bekerja langsung pada sistem renin-angiotensin dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian pada janin yang sedang berkembang. Ketika kehamilan terdeteksi, konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda sesegera mungkin.

Baca juga: Hati-hati dengan Kebiasaan yang Memicu Tekanan Darah Tinggi

5. Antagonis kalsium

Mengutip Rxlist, kalsium meningkatkan kekuatan kontraksi di jantung dan pembuluh darah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau