KOMPAS.com - Mayoritas orang beranggapan bahwa menopause adalah akhir dari masa indah sebagai wanita.
Menopause merupakan penanda batas terakhir dari siklus datang bulan. Di saat inilah penurunan hormon secara alami terjadi.
Menopause rata-rata terjadi pada perempuan di usia 40 - 50 tahunan. Memang gejala dari menopause bisa dikatakan tidak mengenakkan.
Baca juga: Gairah Seks Menurun Setelah Menopause, Begini Cara Mengatasinya
Menurut Mayo Clinic, gejala fisik dapat berupa hot flashes, kekeringan pada vagina, rambut menipis. Sedangkan gejala emosional berupa gangguan tidur, penurunan energi, dan perubahan suasana hati atau mood swings.
Namun, menopause tidak selamanya buruk dan bahkan membawa beberapa keuntungan untuk para wanita.
Berikut ini 8 manfaat dari menopause dilansir dari Everyday Health:
Wanita yang sudah memasuki masa menopause tidak akan mengalami haid untuk selamanya.
Mereka sudah tidak memerlukan pembalut pads/tampon, tidak perlu takut akan “bocor”, dan tidak lagi merasakan kram saat haid.
Hal ini juga berarti berkontribusi menyelamatkan bumi dari sampah pembalut sekali pakai.
Seminggu pertama sebelum haid, premenstrual syndrom (PMS) biasanya muncul dan menyebabkan serangkaian gejala fisik atau emosional.
Gejala seperti nyeri pada payudara dan sakit kepala hingga mengidam makanan dan mudah marah, atau sensitif.
Perempuan menopause sudah terhindar dari gejala PMS ini.
Karena sudah tidak memproduksi hormon reproduksi, perempuan yang sudah menopause tidak lagi dapat mengandung anak.
Baca juga: 7 Tanda-tanda Menopause pada Wanita
Dengan begitu, wanita menopause tidak perlu lagi khawatir akan konsekuensi dari seks yang tidak terduga.
Menurut National Headache Foundation, wanita mengalami migrain tiga kali lebih sering daripada laki-laki.