Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Serangan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/10/2022, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung dapat dialami anak-anak, meski kasusnya jarang terjadi.

Mengutip Healthline, serangan jantung atau disebut juga sebagai infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke jantung tiba-tiba berhenti.

Sehingga, tidak cukup darah yang bisa sampai ke jantung anak. Biasanya akibat dari penyakit arteri koroner.

Kemudian, serangan jantung mendadak pada anak terjadi ketika jantungnya berhenti memompa darah secara efektif.

Darah tidak bisa sampai ke organ penting lainnya dalam tubuh si kecil, seperti otak dan paru-paru.

Mengutip Medical News Today, serangan jantung pada anak termasuk pada kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera.

Anak-anak yang mengalami serangan jantung sering kali memiliki penyakit jantung bawaan atau pernah mengalami trauma dada (akibat cedera di rongga dada).

Baca juga: Tanda-tanda Demam Anak Perlu Segera Mendapatkan Pertolongan Dokter


Tanda-tanda

Mengutip Medical News Today, tanda-tanda serangan jantung pada anak yang harus diwaspadai para orangtua meliputi:

Pada anak lebih muda (bayi)

  • Mudah rewel
  • Gangguan makan
  • Kurangnya minat terhadap lingkungan sekitar
  • Diare
  • Berkeringat yang tidak biasa
  • Muntah
  • Kulit tampak pucat
  • Takipnea: kondisi anak bernapas dengan cepat
  • Sesak napas

Pada anak yang lebih besar

  • Nampak lunglai
  • Kurang nafsu makan
  • Pucat
  • Kesulitan bernapas (sesak napas)
  • Takipnea
  • Takikardia: detak jantung cepat
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Nadi lemah
  • Detak jantung tidak teratur

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Jika Anda melihat tanda-tanda di atas, Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter. Sebab, bisa jadi itu adalah tanda dari serangan jantung pada anak.

Namun, serangan jantung pada anak mungkin sulit didiagnosis karena kompleksitas kondisi dan tumpang tindih dengan gejala gangguan kesehatan lain.

Misalnya, kardiomiopati hipertrofik. Gejala kardiomiopati hipertrofik dapat menyerupai gejala serangan jantung.

Kardiomiopati hipertrofik adalah suatu kondisi yang menyebabkan otot jantung dan dinding jantung menjadi tebal.

Dalam beberapa kasus, dinding menjadi sangat tebal hingga menghalangi aliran darah keluar dari jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau