Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Sehat dari Susu Full Cream?

Kompas.com - 02/05/2023, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Banyak orang berpikir bahwa susu rendah lemak lebih baik daripada susu full cream yang kadar lemaknya tinggi.

Faktanya, penelitian yang dipublikasikan laman Helathline justru menemukan bahwa susu tanpa lemak tak selamanya lebih baik daripada susu tinggi lemak.

Seperti yang kita tahu, susu adalah salah satu minuman bernutrisi yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Ada beberapa jenis susu yang tersedia di pasaran, yakni:

  • susu full cream (susu murni) yang memiliki kandungan 3,25 persen lemak
  • Susu rendah lemak (low fat) yang memiliki kandungan lemak hanya satu persen.
  • Susu skim dengan kandungan lemak kurang dari 0,5 persen.

Susu dengan kandungan lemak tinggi tentunya memiliki kadar kalori yang lebih tinggi.

Meskipun setiap jenis susu mengandung mikronutrien dalam jumlah yang sama, jumlah vitamin D bisa sedikit berbeda.

Namun, sebagian besar produsen susu menambahkan vitamin D ke dalam susu sehingga beberapa merek susu mengadung vitamin D lebih banyak.

Perbedaan nutrisi signifikan lainnya antara varietas susu adalah jumlah asam lemak omega-3, sejenis lemak yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan jantung dan otak, serta menurunkan peradangan.

Semakin banyak lemak yang dimiliki secangkir susu, semakin tinggi kandungan omega 3 di dalamnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu HIV, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Apakah susu full cream tidak menyehatkan?

Banyak orang berpikir bahwa susu full cream tidak menyehatkan karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.

Selain itu, lemak jenuh juga bisa meningkatkan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Sayangnya, belum ada bukti eksperimental bahwa lemak jenuh dalam susu bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Meskipun lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat), lemak juga meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik), yang sebenarnya dapat membantu melindungi dari penyakit jantung.

Susu full cream dan kenaikan berat badan

Salah satu alasan utama yang membuat orang menghindari susu full cream adalah kandungan lemak tinggi yang dapat meningkatkan berat badan.

Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi produk susu berlemak tinggi sebenarnya dapat membantu mendukung manajemen berat badan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau