Menurut sebuah studi tahun 2016 terhadap 18.438 wanita, peningkatan asupan produk susu penuh lemak dikaitkan dengan penurunan risiko kenaikan berat badan selama periode 11 tahun.
Di sisi lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan susu rendah lemak dan penambahan berat badan.
Baca juga: ASI Sulit Keluar, Apakah Susu Formula Jadi Solusi?
Studi lain dari tahun 2017 menemukan bahwa asupan lemak susu tidak terkait dengan risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Satu tinjauan tahun 2020 terhadap 29 penelitian menyimpulkan bahwa konsumsi susu penuh lemak tidak terkait dengan penambahan berat badan atau penambahan lemak pada anak-anak.
Sebaiknya, susu full cream bisa menjadi tambahan yang bagus untuk diet padat nutrisi karena dapat membantu mempertahankan berat badan ideal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.