Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Neuropati Diabetik, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Kompas.com - 16/05/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang kemudian disebut sebagai neuropati diabetik.

Diabetes adalah kondisi medis jangka panjang (kronis) yang berbahaya, dimulai dari tingginya kadar gula darah melebihi ambang batas.

Baca juga: Seberapa Mengerikan Penyakit Diabetes?

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah tinggi pemicu diabetes, yaitu:

  • Gula darah sewaktu/tanpa puasa: lebih dari 200 mg/dl
  • Gula darah puasa: lebih dari 126 mg/dl

Jika terus dibiarkan, akan menyebabkan komplikasi diabetes, salah satunya adalah neuropati diabetik.

Lebih lanjut artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang neuropati diabetik.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Tak Biasa, dari Kesemutan hingga Sakit Mata

Apa itu neuropati diabetik?

Mengutip Mayo Clinic, neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi, jika Anda menderita diabetes.

Gula darah (glukosa) yang tinggi dapat melukai saraf di seluruh tubuh, tetapi paling sering merusak saraf di tungkai dan telapak kaki.

Ini juga dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung.

Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes serius yang dapat memengaruhi sebanyak 50 persen penderita diabetes.

Namun, kerusakan saraf ini dapat dicegah atau diperlambat perkembangannya dengan mengontrol kadar gula darah yang konsisten.

Baca juga: 12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai

Apa saja penyebab neuropati diabetik?

Penyebab pasti dari setiap jenis neuropati tidak diketahui.

Yang diketahui para ahli bahwa dari waktu ke waktu gula darah tinggi yang tidak terkontrol akan merusak saraf dan mengganggu kemampuan untuk mengirim sinyal.

Pada akhirnya, itu menyebabkan neuropati diabetik.

Gula darah tinggi juga melemahkan dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memasok oksigen dan nutrisi ke saraf.

Sementara, faktor risiko neuropati diabetik meliputi:

  • Kontrol gula darah yang buruk: gula darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko setiap komplikasi diabetes, termasuk kerusakan saraf.
  • Riwayat diabetes: risiko neuropati diabetik meningkat pada Anda yang memiliki riwayat diabetes, terutama jika gula darah tidak terkontrol dengan baik.
  • Penyakit ginjal: diabetes dapat merusak ginjal. Kerusakan ginjal mengirimkan racun ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.
  • Kelebihan berat badan: memiliki indeks massa tubuh (BMI) 25 atau lebih dapat meningkatkan risiko neuropati diabetik.
  • Merokok: merokok mempersempit dan mengeraskan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke tungkai dan kaki. Hal ini mempersulit penyembuhan luka dan merusak saraf tepi.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Perifer, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Apa saja tanda-tanda neuropati diabetik?

Dikutip dari Health Direct, tanda-tanda neuropati diabetik yang paling umum adalah:

  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Sensasi rasa terbakar
  • Nyeri
  • Kram
  • Kelemahan

Gejala tersebut sering dimulai pada telapak kaki atau tangan. Gejala-gejala ini nantinya dapat menyebar ke tungkai dan lengan.

Baca juga: 6 Jenis Neuropati yang Menyebabkan Nyeri dan Lemah Otot

Tanda-tanda neuropati diabetik lainnya meliputi:

  • Rasa sakit dan ketidaknyamanan di lengan atau kaki Anda, terutama di malam hari
  • Tidak bisa merasakan luka
  • Gangguan tidur
  • Kembung dan gangguan pencernaan
  • Intoleransi panas
  • Gangguan berjalan
  • Diare
  • Masalah dengan buang air kecil
  • Tekanan darah rendah saat berdiri
  • Gangguan dengan fungsi seksual

Jika Anda memiliki diabetes dan mengalami gejala di atas, disarankan segera periksa ke dokter, terutama saat:

  • Memiliki luka yang terinfeksi di kaki yang tidak kunjung sembuh
  • Tangan atau kaki mengalami sensasi terbakar, kesemutan, kelemahan, atau nyeri
  • Gangguan pada pencernaan, buang air kecil, atau fungsi seksual.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati, Penyebab, dan Tanda-tandanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau