Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Bayi Tidak ASI Eksklusif? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/05/2024, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja sejak bayi dilahirkan sampai enam bulan tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain. Lantas, apa yang terjadi jika bayi tidak ASI eksklusif?

Bayi tidak ASI eksklusif berisiko mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA), keracunan makanan, dan obesitas.

Untuk mengetahui dampak bayi tidak ASI eksklusif, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Apa itu ASI Eksklusif? Simak Penjelasan Berikut...

Apa yang terjadi jika bayi tidak ASI eksklusif?

Menyusui secara eksklusif selama enam bulan menjadi langkah agar anak mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Sementara, bayi yang tidak ASI eksklusif berisiko mengalami dampak pada kesehatan maupun tumbuh kembangnya.

Disarikan dari NCBI dan IDAI, berikut beberapa hal yang terjadi jika bayi tidak ASI eksklusif:

  • Rentan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

Menyusui dapat menurunkan risiko ISPA pada anak. Sementara, bayi yang tidak diberi ASI lebih rentan terhadap gangguan pernapasan.

  • Meningkatkan risiko terkena penyakit menular

Bayi tidak ASI eksklusif mudah terkena atau tertular penyakit menular, seperti penumonia, gastrosentis, dan otitis

  • Risiko keracunan makanan

Kandungan susu formula atau makanan lain berisiko memicu keracunan makanan atau alergi.

Itu sebabnya, bayi tidak ASI eksklusif mungkin dapat mengalami gangguan pencernaan, seperti diare akibat keracunan makanan.

Baca juga: Apakah ASI Eksklusif Harus 6 Bulan? Ini Penjelasannya...

  • Kerugian kognitif

ASI eksklusif dapat mendukung perkembangan otak dan sel saraf, serta meningkatkan IQ sehingga anak memiliki fungsi kecerdasan yang baik.

Dengan tidak memberikan ASI eksklusif, anak dapat mengalami kerugian kognitif atau fungsi kognitifnya tidak berkembang optimal.

  • Memicu obesitas dan diabetes pada anak

Susu formula dan makanan lain umumnya mengandung gula yang dapat memicu obesitas dan diabetes pada anak.

Namun, pemberian ASI umumnya mendukung pertumbuhan fisik anak secara optimal sesuai usianya.

Selain itu, bayi yang ASI eksklusif memiliki konsentrasi hormon insulin lebih rendah. Kadar insulin yang tinggi bisa memicu penumpukan lemak yang mengakibatkan obesitas.

Manfaat ASI eksklusif bagi bayi

Air susu ibu merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir. Oleh karena itu, WHO menganjurkan pemberian ASI eksklusif atau hanya ASI sampai usia enam bulan.

Dikutip dari Unit Pelayanan Kementerian Kesehatan (UPK Kemkes), berikut sederet manfaat ASI eksklusif bagi bayi yang perlu orangtua ketahui:

  • Mencegah infeksi bakteri dan virus yang dapat merugikan kesehatan si kecil
  • Membentuk jaringan otak dan sistem saraf yang kuat serta mendukung perkembangan sel-sel otak dengan optimal
  • Mendukung perkembangan fisik bayi sesuai umurnya
  • Memperkuat imunitas atau sistem kekebalan tubuh anak
  • Mengurangi risiko bayi terkena alergi makanan, asma, dan penyakit kronis lain
  • Menjaga kesehatan sistem pencernaan
  • Mencegah diabetes dan obesitas.

Baca juga: Apa Saja Kandungan ASI? Berikut Penjelasannya...

Selain berperan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat untuk sang ibu.

Proses menyusui merupakan momen istimewa yang tidak hanya membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk:

  • Membangun ikatan emosional antara ibu dan anak
  • Mengatasi trauma pasca-persalinan
  • Meningkatkan kesehatan mental ibu dan mencegah depresi pasca-persalinan
  • Mencegah risiko kanker payudara dan ovarium karena selama menyusui, tubuh ibu mengalami penurunan kadar hormon estrogen, salah satu pencetus kanker tersebut.

Setelah menyimak dampak yang terjadi jika bayi tidak ASI eksklusif dan sederet manfaat pemberian ASI saja sampai bayi berumur enam bulan, ibu dan ayah yang baru memiliki anak dapat berupaya menciptakan momen yang baik untuk mendukung proses menyusui.

Apabila memiliki masalah terkait proses menyusui atau mengalami gangguan seperti ASI yang tidak lancar, ibu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau konselor laktasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau