KOMPAS.com - Anak tumbuh tinggi dan sehat adakah impian orangtua.
Oleh karena itu, tak sedikit orangtua yang berusaha memberikan berbagai suplemen atau susu untuk menambah tinggi badan sang anak.
Sebenarnya, faktor utama tinggi baan seseorang adalah susunan genetik atau DNA.
Ilmuwan percaya bahwa DNA bertanggung jawab atas sekitar 80% tinggi badan seseorang.
Artinya, misalnya, orang tinggi cenderung memiliki anak yang juga tumbuh tinggi.
Orang biasanya tumbuh sampai mereka mencapai usia 18 tahun. Sebelum itu, berbagai faktor lingkungan dapat memengaruhi seberapa tinggi mereka.
Baca juga: 8 Penyebab Punggung Berjerawat yang Paling Umum
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi badan anak. Berikut faktor tersebut:
Lebih dari 700 gen dapat memengaruhi tinggi badan. Jika kedua orang tua tinggi, kemungkinan besar anak mereka juga akan tinggi.
Hal ini terjadi karena ada lebih banyak gen tinggi dalam kumpulan genetik mereka.
Tetapi jika salah satu dari Anda memiliki ibu atau nenek yang pendek atau seseorang dalam keluarga besar, maka tidak mengherankan jika memiliki anak yang lebih pendek.
Tidak ada vitamin, mineral, atau suplemen khusus yang terbukti secara ilmiah memengaruhi tinggi badan.
Tetapi agar anak-anak tumbuh dengan baik, mereka membutuhkan nutrisi yang cukup.
Hal ini mungkin sulit jika anak Anda adalah suka pilih-pilih makanan, kurang mengonsumsi makan makanan sehat atau jika mereka memiliki kondisi yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Masalah nutrisi atau gastrointestinal bisa membuat anak tidak mendapatkan energi yang cukup untuk pertumbuhan yang tepat.
Beberapa obat dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan pada anak-anak, di antaranya: