Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Batuk Kering, Bisa Covid-19 sampai Asam Lambung Kronis

Kompas.com - 25/11/2022, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak kemungkinan penyebab batuk kering yang tak kunjung sembuh, seperti dari kondisi atau penyakit tertentu.

Seperti diketahui, batuk kering adalah jenis batuk yang tidak berdahak, terkadang disertai tenggorokan gatal, atau rasa menggelitik yang memicu batuk-batuk.

Gejala batuk kering biasanya muncul dalam waktu seminggu atau dua minggu. Penyakit ini umumnya bertahan dalam waktu tiga minggu. Tapi, ada juga yang batuk kering tak kunjung sembuh sampai lebih dari dua bulan.

Untuk mengenal lebih jauh penyakit yang kerap menyebabkan rasa tidak nyaman dan memicu susah tidur ini, kenali beberapa penyebabnya.

Baca juga: 11 Obat Batuk Kering Alami yang Ampuh ala Rumahan

Penyebab batuk kering

Ada beberapa kondisi dan penyakit yang bisa jadi penyebab batuk kering, antara lain:

  • Covid-19 dan infeksi virus corona lainnya

Dilansir dari MedicalNewsToday, batuk kering belakangan jamak disebabkan infeksi virus corona, termasuk Covid-19.

Selain batuk kering, gejala Covid-19 lainnya biasanya demam, badan lemas, pegal, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hidung tidak bisa mencium bau, dan lidah tidak ada rasa. Dalam kondisi berat, penderita bisa sesak napas.

  • Asma

Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara.

Gejala asma yang paling sering adalah batuk. Jenis batuknya bisa batuk berdahak dan batuk kering Selain itu, penderita asma juga mengalami mengi, dada sesak, dan dada nyeri.

Baca juga: Batuk Kering (Tidak Berdahak): Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mencegah

  • Penyakit asam lambung kronis

Penyakit asam lambung kronis atau gastro-esophageal reflux disease (GERD) yang membuat cairan asam dari lambung naik ke kerongkongan terkadang juga bisa menyebabkan gejala batuk kering.

Selain batuk kering, penderita penyakit asam lambung juga merasakan nyeri ulu hati, mual, muntah, tenggorokan sakit saat menelan, dan bau mulut.

  • Post-nasal drip

Post-nasal drip adalah lendir dari hidung dan sinus atau ingus yang menetes bagian belakang tenggorokan. Tetesan lendir ini bisa memicu batuk, termasuk batuk kering.

Penyebab post-nasal drip bisa berasal dari infeksi sinus, asam lambung kronis, atau alergi dingin dan debu.

Baca juga: Ciri-ciri Batuk Kering dan Cara Mengobatinya

  • Infeksi virus

Dilansir dari BuoyHealth, infeksi virus selain corona seperti influenza dan flu biasa yang menyerang tenggorokan juga bisa menyebabkan batuk kering.

Gejala infeksi virus pada tenggorokan ini di antaranya batuk kering dan tenggorokan gatal, tenggorokan sakit saat menelan, amandel merah dan bengkak, demam, bersin-bersin dan pilek.

  • Pneumonia

Penyakit pneumonia atau peradangan paru-paru awalnya bisa menyebabkan gejala batuk kering, demam, badan menggigil, sesak napas, sakit kepala, atau kelelahan.

Penyebab pneumonia bisa berasal dari infeksi virus dan bakteri. Kalangan lansia, anak-anak, atau penderita penyakit kronis rentan terkena penyakit ini.

Baca juga: 8 Obat Batuk Alami yang Terbukti Ampuh

  • Pasca-infeksi

Penyebab batuk kering tak kunjung sembuh juga bisa berasal dari kondisi pasca-infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan atas.

Biasanya, batuk kering pasca-infeksi dialami perokok. Selain batuk sesekali tapi awet, penderita biasanya juga mengalami sakit tenggorokan.

Jika Anda mengalami batuk kering tak kunjung sembuh lebih dari dua minggu, ada baiknya Anda periksa ke dokter agar penyakit Anda bisa segera dievaluasi. Dokter juga dapat meresepkan obat batuk kering secara tepat sesuai akar penyebabnya.

Baca juga: Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau