Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang HIV/AIDS, Jangan Lagi Percaya

Kompas.com - 01/12/2022, 11:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber WebMD,WHO

KOMPAS.com - HIV/AIDS merupakan penyakit yang membuat orang merasa takut karena hingga saat ini belum ditemukan obat atau perawatan agar pasien bisa sembuh total.

Seperti diketahui, HIV (human immunodeficiency virus) merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh saat terserang infeksi.

Baca juga: Apa yang Perlu Dilakukan jika Tertular HIV? Ini Penjelasan Kemenkes

Tahap atau stadium lanjut dari HIV yang tidak diobati bisa berkembang menjadi AIDS. Pada fase AIDS, jumlah sel CD4 turun drastis di bawah 200.

Ketahui apa saja mitos dan fakta HIV/AIDS agar Anda terhindar dari penularan penyakit tersebut.

1. HIV selalu berkembang menjadi AIDS

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa HIV akan berkembang menjadi AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome.

Faktanya, deteksi dini dan perawatan dapat membuat orang hanya mengalami HIV selama bertahun-tahun tanpa pemburukan menjadi AIDS.

2. HIV/AIDS menular lewat sentuhan

Hingga saat ini, masih banyak yang mengira bahwa HIV/AIDS dapat ditularkan lewat sentuhan atau kontak fisik. Hal ini lantas menyebabkan orang dengan HIV/AIDS mengalami diskriminasi sosial atau dikucilkan.

Faktanya, kontak fisik atau sentuhan seperti jabat tangan, pelukan, menggunakan handuk yang sama, tidak menularkan HIV/AIDS.

Penyakit ini dapat menular melalui aktivitas seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik secara bergantian, atau proses pembuatan tato dengan peralatan yang tidak steril.

Baca juga: 4 Macam Infeksi Oportunistik Akibat Tertular HIV/AIDS

3. Pasien HIV/AIDS tidak memiliki harapan hidup

Saat didiagnosis mengalami HIV, kebanyakan pasien merasa terpuruk bahkan depresi. Bagaimana tidak, HIV/AIDS jamak dianggap sebagai penyakit yang paling cepat mengakibatkan kematian.

Faktanya, obat HIV yang tersedia saat ini dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup seseorang. Konsumsi obat-obatan secara teratur juga mencegah HIV berkembang menjadi AIDS.

4. Gejala HIV mudah dikenali sehingga tidak memerlukan tes

Mitos bahwa gejala HIV mudah dikenali sepenuhnya keliru. Gejala atau tanda-tanda HIV sering tak disadari karena mirip dengan penyakit-penyakit umum.

Diketahui, gejala awal HIV mirip dengan flu atau mononukleosis yang meliputi:

  • demam
  • nyeri otot
  • pembengkakan kelenhar getah bening
  • sakit tenggorokan
  • ruam
  • nyeri otot.

Gejala-gejala tersebut dapat muncul dalam 10 hari hingga beberapa minggu. Gejala HIV juga dapat menghilang selama bertahun-tahun.

Karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa Anda mengidap HIV adalah dengan melakukan tes.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau