“Lapisan permukaan yang tipis bisa robek, lalu darah bisa masuk ke dinding pembuluh itu. Ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan bisa menjadi penyebab stroke,” kata Russman.
Menurut ClevelandClinic, gejala diseksi arteri dapat meliputi sakit kepala, nyeri leher dan wajah (terutama nyeri di sekitar mata), penglihatan ganda atau kelopak mata turun, dan penurunan indera perasa secara tiba-tiba.
Baca juga: 5 Gejala Alzheimer yang Perlu Diketahui
Gangguan pembekuan darah, seperti penyakit sel sabit, menyebabkan darah membentuk gumpalan yang dapat berubah menjadi gumpalan dan menyebabkan stroke pada orang muda.
“Seringkali stroke mungkin merupakan indikasi pertama bahwa mereka mengalami gangguan pembekuan darah,” kata Russman.
Migrain adalah gangguan neurologis yang memicu sakit kepala sebelah. Migrain bisa menyebabkan stroke iskemik dan hemoragik. Migrain meningkatkan risiko stroke pada orang muda.
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia karena semakin banyak serangan migrain yang dialami seseorang, semakin tinggi risiko stroke.
Merokok sangat meningkatkan risiko stroke pada penderita migrain. Wanita dengan migrain yang mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon juga meningkatkan risiko stroke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.