KOMPAS.com - Ada banyak obat untuk nyeri sendi, di antaranya memiliki sejumlah efek samping.
Mengutip Cleveland Clinic, nyeri sendi dapat memengaruhi fungsi sendi dan membatasi aktivitas harian. Sehingga, obat diperlukan untuk meringankan gejala ini.
Beberapa kondisi medis yang paling umum menjadi penyebab nyeri sendi, meliputi:
Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendi
Mengutip Medical News Today, obat nyeri sendi tersedia dalam bentuk resep dokter dan yang dijual bebas (OTC).
1. Ibuprofen (Advil, Motrin)
Ibuprofen adalah salah satu jenis NSAID yang bekerja dengan memblokir siklooksigenase (COX) 1 dan 2.
Memblokir bahan kimia tersebut dapat mengurangi peradangan, nyeri sendi, dan demam.
NSAID, seperti ibuprofen direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk nyeri sendi.
Efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan ibuprofen, meliputi:
Ibuprofen dapat menyebabkan efek samping lain yang mungkin serius. Saat itu terjadi, Anda harus menghentikan penggunaan obat nyeri sendi ini dan segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: 11 Obat untuk Mengatasi Diabetes dan Efek Sampingnya
2. Naproxen (Aleve)
Naproxen adalah jenis NSAID lainnya. Obat nyeri sendi ini bekerja dengan cara sama seperti ibuprofen, yaitu memblokir COX 1 dan 2.
Untuk nyeri sendi ringan hingga sedang, dosis yang diperlukan mungkin 220-550 mg setiap 12 jam.
Namun, tidak disarankan Anda mengkonsumsinya lebih dari 1.650 mg per hari dan menggunakan obat ini lebih dari 6 bulan.
Efek samping yang mungkin terjadi dari obat nyeri sendi ini meliputi:
Jika efek samping parah, Anda perlu hentikan penggunaan obat dan segera periksa ke dokter.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Pemicu Nyeri Sendi yang Harus Dihindari
3. Diklofenak topikal
Diklofenak topikal juga merupakan jenis NSAID, yang tersedia dalam bentuk oral dan topikal (oles).
NSAID topikal mungkin tidak bekerja dengan baik untuk semua orang, dengan tingkat efektivitas sekitar 10 persen.