Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Dari Dehidrasi Hingga Stres, Ini Berbagai Penyebab Sembelit

Kompas.com - 06/12/2022, 16:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber EatingWell

KOMPAS.com - Sembelit bikin kita sulit beraktivitas. Sebab, perut menjadi begah dan kembung sehingga kita tidak nyaman bergerak.

Sembelit sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang mendasari adanya penyakit lebih serius.

Perubahan gaya hidup, kesehatan mental, dan pola makan adalah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi sembelit.

Penyebab sembelit

Agar Anda terhindar dari sembelit, Anda harus mengetahui penyebabnya. Berikut berbagai hal yang bisa memicu sembelit:

1. Dehidrasi

Asupan air yang cukup tak hanya menunjang keindahan kulit. Tubuh yang terhidrasi dengan baik juga membuat kesehatan pencernaan terjaga.

Nah, kurang minum air inilah yang bisa menjadi penyebab sembelit.

"Setidaknya satu liter air biasanya memasuki usus besar kita selama pencernaan, tetapi hanya sebagian kecil yang dikeluarkan sebagai bagian dari kotoran kita," kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Nashville, Grace Goodwin Dwye.

Kotoran yang terlalu banyak mengeluarkan air, baik karena Anda mengalami dehidrasi atau karena Anda jarang buang air besar, akan memicu sembelit.

Kebutuhan asupan air harian bervariasi dari satu orang ke orang lain — dengan tingkat aktivitas dan lingkungan sekitar semuanya berperan dalam seberapa banyak Anda perlu minum.

Laki-laki biasanya membutuhkan 3,7 liter total air per hari (sekitar 15 gelas), sedangkan perempuan membutuhkan 2,7 liter air setiap hari (sekitar 11 gelas).

Baca juga: Tips Mengatasi Batuk Pilek dan Demam pada Anak Menurut Dokter

2. Stres dan cemas

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bagi sebagian orang, stres dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, atau perasaan tidak berdaya.

Bahkan, stres juga bisa memicu respon fisik, sepertidetak jantung yang cepat, pusing hingga sulit tidur, dan sembelit.

Menurut penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Microbiology, ada hubungan langsung antara kesehatan mental dan kesehatan usus.

Stres kronis tidak hanya memengaruhi mikrobiota usus tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya masalah pencernaan seperti buang air besar yang tidak teratur dan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Stres juga dapat menyebabkan proses pencernaan peristaltik tiba-tiba berhenti saat tubuh bergerak dari keadaan rileks menjadi respons saraf simpatik lawan-atau-lari, yang pada akhirnya menghambat buang air besar.

3. Perubahan pola makan yang drastis

Perubahan pola makan yang drastis seringkali dapat mengakibatkan efek samping jangka pendek — seperti sembelit — karena saluran pencernaan Anda membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

"Jika Anda tidak makan banyak serat dan tiba-tiba mengonsumsi banyak serat, kemungkinan besar Anda akan mengalami beberapa gejala gastrointestinal yang tidak nyaman, seperti kembung dan gas," jelas Carli.

Makanan olahan yang tinggi natrium, serta diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, juga menjadi penyebab buang air besar tidak teratur.

Menurut penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, makan terlalu banyak garam dapat menurunkan jumlah air dalam kotoran Anda, membuatnya lebih keras, dan lebih sulit untuk dikeluarkan.

Baca juga: Kenali Apa itu Gaslighting dan Bahayanya

4. Kurang olahraga

Tingkat aktivitas fisik Anda mungkin menjadi alasan lain mengapa Anda tidak bisa buang air besar secara teratur.

Selain kehilangan kekuatan otot, penurunan kepadatan tulang, dan berkontribusi pada sirkulasi yang buruk, gaya hidup pasif juga meningkatkan terjadinya gerakan usus yang tidak teratur.

Hasil dari tinjauan literatur tahun 2019 yang diterbitkan dalam Jurnal Gastroenterologi Skandinavia menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi pengobatan yang praktis dan efektif untuk sembelit.

Olahraga juga dapat meningkatkan mikrobioma usus Anda. Misalnya, hasil studi tahun 2019 yang diterbitkan di Nutrients menunjukkan korelasi antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan kesehatan usus.

Untuk wanita sehat di atas usia 65 tahun, jalan cepat setiap hari membantu meningkatkan Bacteroides usus, jenis bakteri mikrobioma yang penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau