Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengobati Kanker Rahim dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 09/12/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak cara mengobati kanker rahim, tetapi semuanya memiliki efek samping yang perlu diperhitungkan.

Mengutip NHS, pengobatan kanker rahim akan bergantung dengan beberapa hal berikut:

  • Ukuran kanker
  • Letak kanker
  • Apakah sudah menyebar
  • Usia
  • Kesehatan keseluruhan penderita kanker rahim

Cara mengobati kanker rahim biasanya meliputi, operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Operasi atau pembedahan biasanya merupakan pengobatan utama untuk kanker rahim. Simak penjelasan berikut. 

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium Awal yang Harus Diwaspadai

Pengobatan kanker rahim

Cara mengobati kanker rahim bisa dengan dengan 1 atau kombinasi dari berbagai jenis pengobatan yang ada, sebagai berikut:

  • Operasi

Mengutip Cancer Council, kanker rahim biasanya diobati dengan operasi pengangkatan rahim beserta leher rahim (histerektomi total), lalu saluran tuba dan ovarium (salpingo-ooforektomi bilateral).

Jika indung telur Anda tampak normal, Anda tidak memiliki faktor risiko apa pun, dan ini adalah kanker stadium awal tingkat rendah, Anda mungkin dapat mempertahankan indung telur Anda.

Jika kanker telah menyebar ke luar serviks, ahli bedah juga dapat mengangkat sebagian kecil vagina bagian atas dan ligamen yang menopang serviks.

Dalam kebanyakan kasus, Anda dapat pulih dari operasi sekitar 1-2 minggu dan sepenuhnya bisa kembali beraktivitas setelah 4-8 minggu.

Efek samping pengobatan kanker rahim ini meliputi:

  • Menopause: pengangkatan indung telur dapat membuat Anda mengalami menopause mendadak, jika sebelumnya Anda belum menopause.
  • Perubahan seksualitas: perasaan Anda tentang seks dan respons Anda secara seksual bisa berubah, misalnya kekeringan pada vagina dan hilangnya libido.
  • Limfedema: pengangkatan kelenjar getah bening dari panggul dapat menghentikan cairan getah bening mengalir secara normal. Akibatnya, pembengkakan di kaki.
  • Prolaps kubah vagina: saat bagian atas vagina turun ke arah lubang vagina karena struktur yang menopangnya telah melemah.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV

  • Terapi radiasi

Mengutip Cancer.net, terapi radiasi adalah cara mengobati kanker rahim dengan menggunakan sinar-x berenergi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker rahim.

Pengobatan kanker rahim ini paling sering diberikan setelah operasi untuk menghancurkan sel berbahaya yang tersisa.

Terapi radiasi kadang-kadang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor.

Mengutip Cancer Council, terapi radiasi dalam beberapa kasus mungkin direkomendasikan sebagai pengobatan utama, jika kondisi kesehatan lain membuat Anda tidak cukup sehat untuk menjalani operasi besar.

Ada 2 jenis terapi radiasi, yaitu:

  • Terapi radiasi internal (brakiterapi): mengirimkan radiasi langsung ke bagian atas vagina (kubah vagina) dari dalam tubuh Anda.
  • Terapi radiasi sinar eksternal: menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirimkan radiasi ke daerah panggul atau daerah yang ditunjuk oleh ahli onkologi radiasi

Efek samping pengobatan kanker rahim ini meliputi jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek terdiri dari:

  • Kelelahan
  • Masalah usus dan kandung kemih
  • Mual dan muntah
  • Keputihan
  • Kulit kemerahan, nyeri dan bengkak

Jangka panjang terdiri dari:

  • Rambut rontok
  • Perubahan usus dan kandung kemih
  • Limfedema
  • Penyempitan vagina
  • Menopause

Baca juga: Penyebab Kanker Rahim dan Faktor Risikonya

  • Terapi hormon

Mengutip Cancer.net, terapi hormon digunakan untuk memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker rahim yang memiliki reseptor hormon.

Terapi hormon untuk kanker rahim sering kali menggunakan dosis tinggi dalam bentuk pil.

Mengutip Cancer Council, terapi hormon yang disebut juga sebagai terapi endokrin berperan sebagai pemblokir hormon, seperti estrogen dan progesteron.

Hormon estrogen dan progesteron adalah zat yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Mereka membantu mengontrol pertumbuhan dan aktivitas sel.

Terapi hormon mungkin direkomendasikan untuk penderita yang kanker rahimnya telah menyebar atau muncul kembali (kambuh), terutama jika itu adalah kanker tingkat rendah.

Kadang-kadang juga ditawarkan sebagai pengobatan pertama jika pembedahan belum dilakukan, misalnya:

  • Ketika seorang wanita dengan stadium awal
  • Penderita kanker rahim tingkat rendah memilih untuk tidak melakukan histerektomi karena ingin memiliki anak
  • Ketika seseorang terlalu tidak sehat untuk operasi.

Mengutip Cancer.net, efek samping dari cara mengobati kanker rahim dengan terapi hormon meliputi:

  • Retensi cairan
  • Peningkatan nafsu makan
  • Insomnia
  • Nyeri otot
  • Penambahan berat badan

Sebagian besar efek samping dapat dikelola dengan bantuan tim perawatan kesehatan Anda.

Penting untuk membicarakan dengan dokter tentang apa saja yang Anda rasakan.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita

  • Kemoterapi

Mengutip Cancer.net, kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker, biasanya dengan menjaga agar sel kanker tidak tumbuh, membelah, dan membuat lebih banyak sel.

Tujuan pengobatan kanker rahim ini adalah untuk menghancurkan kanker yang tersisa setelah operasi.

Bisa juga tujuannya untuk mengecilkan kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor, jika muncul kembali atau telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Meskipun kemoterapi dapat diberikan secara oral, sebagian besar obat yang digunakan untuk mengobati kanker rahim diberikan melalui suntikan.

Efek samping kemoterapi tergantung pada individu, jenis kemoterapi, dan dosis yang digunakan.

Umumnya, efek samping pengobatan kanker rahim ini bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Risiko infeksi
  • Mual dan muntah
  • Rambut rontok
  • Kehilangan nafsu makan
  • Diare

Efek samping tersebut biasanya hilang setelah pengobatan kanker rahim ini selesai.

Baca juga: Mengenal Pap Smear, Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Kanker Rahim

  • Perawatan paliatif

Mengutip Cancer.net, kanker dan cara mengobati kanker rahim menimbulkan gejala fisik dan efek samping, baik emosional dan sosial.

Mengelola semua efek tersebut disebut perawatan paliatif atau perawatan suportif.

Perawatan paliatif/perawatan suportif berfokus pada peningkatan rasa nyaman Anda selama perawatan dengan mengelola gejala serta mendukung pasien dan keluarganya dengan kebutuhan non-medis.

Perawatan paliatif sangat bervariasi dan sering kali termasuk pengobatan, perubahan nutrisi, teknik relaksasi, dukungan emosional dan spiritual, serta terapi lainnya.

Selama perawatan paliatif, tim perawatan kesehatan Anda mungkin meminta Anda untuk menjawab pertanyaan tentang gejala dan efek samping yang terjadi dan menjelaskan setiap masalah.

Pastikan untuk memberi tahu tim perawatan kesehatan, jika Anda mengalami masalah. Ini membantu tim perawatan kesehatan mengobati gejala dan efek samping secepat mungkin.

Ini juga dapat membantu mencegah masalah kanker rahim yang lebih serius di masa mendatang.

Orang-orang yang menerima perawatan paliatif bersamaan dengan pengobatan kanker rahim sering kali memiliki gejala yang lebih ringan, kualitas hidup yang lebih baik, dan melaporkan bahwa mereka lebih puas dengan pengobatan yang didapat.

Baca juga: Cara Mengobati Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com