Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2022, 07:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Banyak calon ibu yang tengah mengandung buah hatinya tidak ambil pusing ketika penambahan berat badan ibu hamil berlebih atau di atas anjuran normal.

Padahal, kenaikan berat badan ibu hamil yang berlebihan bisa jadi gejala preeklamsia atau hipertensi kehamilan.

Penjelasan itu disampaikan dokter spesialis obgyn subspesialis obginsos M. Ilhamy saat berbincang di Instagram Radio Kesehatan, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: 10 Gejala Preeklamsia, Ibu Hamil Perlu Waspada

“Kalau grafiknya berat badan naik melebihi yang seharusnya, itu tanda-tanda sudah mulai terjadi keluarnya cairan protein albumin dari pembuluh darah dan itu sudah terjadi di mana-mana,” jelas dia, seperti dilansir dari Antara.

Menurut dokter dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita Jakarta ini, selama kehamilan ibu hamil bakal mengalami beragam perubahan kondisi tubuh.

Salah satunya, beberapa bagian tubuh membengkak karena protein pembuluh darah bernama albumin keluar ke jaringan sekitarnya.

Kondisi ini menyebabkan cairan yang ada di pembuluh darah tersedot ke samping-sampingnya.

Ilhamy mengingatkan, pembengkakan bagian tubuh yang sampai membuat berat badan ibu hamil melonjak ini biasanya terjadi pada usia kehamilan di atas 22 minggu.

Bagian tubuh ibu hamil yang membengkak bukan hanya kaki, tapi juga bisa sampai ke paru-paru. Dalam kondisi seperti ini, ibu hamil bisa mengalami sesak napas.

“Jadi, jangan dijadikan kaki bengkak itu patokan utama, itu sudah kebablasan, sudah terlambat sebenarnya. Jadi, kalau ada bengkak segera datang ke tenaga kesehatan,” ucap dia.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Kaki Bengkak saat Hamil Gejala Preeklamsia

Waspadai, gejala preeklamsia berat

Menurut dia, kehamilan kemungkinan tidak dapat diteruskan apabila ibu hamil merasakan gejala preeklamsia berat, seperti:

  • Kenaikan berat badan di atas normal
  • Beberapa bagian tubuh bengkak, seperti kaki
  • Pandangan kabur
  • Nyeri ulu hati
  • Mimisan
  • Kaki dan tangan memar
  • Kejang

“Nah, kalau sudah terjadi seperti itu, kehamilan harus dihentikan karena itu sudah mengancam nyawa ibu hamil, kapanpun itu ketemu, berapapun usia kehamilan, kita akan menyelamatkan ibunya dibanding anaknya.” kata Ilhamy.

Mengingat kenaikan berat badan ibu hamil yang berlebih tidak dianjurkan, maka sebaiknya para calon ibu mengelola berat badan normal ibu hamil berikut tekanan darah, kadar gula darahnya. Upayakan untuk mempertahankan pola hidup sehat sesuai anjuran dokter.

Baca juga: Siapa Saja Ibu Hamil yang Berisiko Tinggi Terkena Preeklamsia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com