KOMPAS.com - Vitamin B3 atau niacin berperan dalam mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit hingga sistem saraf.
Selain itu, vitamin B3 juga berpotensi menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, bersifat antioksidan, serta anti-inflamasi.
Baca juga: Kenali Apa itu Vitamin B3, Manfaat, dan Efek Sampingnya
The National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan dosis vitamin B3 untuk orang di atas usia 4 tahun yaitu 16 mg per hari.
Orang yang mendapat asupan niacin di bawah 16 mg per hari, berisiko mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin B3.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui gejala, faktor risiko, serta cara mengatasi kekurangan vitamin B3.
Dikutip dari WebMD, defisiensi atau kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala yang memengaruhi kulit, sistem pencernaan, dan sistem saraf.
Berikut beberapa gejala umum kekurangan vitamin B3 yang perlu Anda ketahui:
Kekurangan vitamin B3 juga dapat menyebabkan kondisi fatal yang disebut dengan penyakit pellagra.
Penyakit ini ditandai dengan sakit perut, diare, radang pada selaput lendir, dan dermatitis.
Penyakit pellagra akibat defisiensi vitamin B3 juga bisa memicu komplikasi berupa infeksi kulit dan menyebabkan kerusakan saraf otak.
Baca juga: 5 Manfaat Vitamin B3, Cegah Hipertensi hingga Menjaga Kesehatan Kulit
Selain karena kurang mengonsumsi makanan mengandung vitamin B3, berikut beberapa faktor risiko yang menyebabkan defisiensi niacin:
Tubuh tidak memproduksi vitamin B3 atau niacin. Karena itu, kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B3 untuk mengatasi kekurangan vitamin B3.
Berikut beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin B3:
Selain itu, Anda bisa konsultasi ke dokter untuk mengetahui perawatan yang paling tepat, rekomendasi menu makanan bervitamin B3, serta perlu atau tidaknya meminum suplemen penambah vitamin B3.
Baca juga: Angka Kebutuhan Vitamin B3 Setiap Orang dan Sumbernya