KOMPAS.com - Anda mungkin tidak akan kaget ketika melihat seorang anak kecil tantrum di depan publik. Namun, tahukah Anda bahwa orang dewasa juga bisa mengalami tantrum?
Di era media sosial, hampir semua dari kita pernah melihat klip orang dewasa yang marah-marah di depan umum.
Video-video ini sering menunjukkan orang-orang menjadi sangat agresif dan marah. Mereka biasanya memiliki satu kesamaan, yakni tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Untuk diketahui, tantrum adalah bagian normal dari perkembangan masa kanak-kanak. Anak-anak, terutama balita, terkadang kesulitan mengontrol dan mengekspresikan emosinya.
Saat kita belajar mengatur emosi dan mengungkapkan kebutuhan kita dengan lebih baik, maka kita tidak perlu marah-marah untuk mendapatkan atau memenuhi kebutuhan kita.
Akan tetapi, bukan berarti orang dewasa tidak bisa tantrum. Biasanya, tantrum yang terjadi melibatkan pergolakan amarah karena frustasi.
Dalam beberapa kasus, penyebab tantrum pada orang dewasa juga bisa karena adanya gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan kepribadian.
Baca juga: 4 Hal yang Bisa Memicu Orang Dewasa Tantrum
Bentuk tantrum pada orang dewasa tidak selalu berupa ledakan amarah seperti anak kecil. Terkadang, orang dewasa juga bisa tantrum dengan cara berikut:
Dalam hal ini, seseorang meluapkan amarahnya dalam bentuk diam atau tanpa berbicara sedikitpun.
Mereka mungkin menolak untuk berbicara atau mendengarkan Anda. Meskipun ini tidak diucapkan, mereka mungkin masih menjadi sangat agresif.
Omelan bisa berupa bentakan dan menghina orang lain. Orang terkadang mulai melempar barang atau membanting pintu.
Mereka mungkin mengancam kekerasan atau melakukann kekerasan fisik.
Tangisan marah, erangan, dan gertakan mungkin terlibat di sini. Seseorang mungkin terengah-engah, menjerit, atau memaki. Mereka mungkin juga menghina orang lain.
Saat Anda mengalami tantrum, Anda juga bisa merasakan detak jantung yang kecang, badan tremor atau gemetar, dan rasa sesak di dada.
Meskipun serangan amarah dan kehancuran mungkin bukan kesalahan Anda, hal itu tetap dapat membahayakan Anda, serta orang yang ada di sekitar Anda.
Untuk menghindari dampak negatif dari tantrum, Anda bisa melakukan hal berikut ini:
Anda tidak dapat merencanakan setiap keadaan yang memicu kehancuran atau serangan amarah.
Namun, mengetahui jenis situasi apa yang cenderung membuat Anda marah atau kesal dapat membantu Anda menemukan strategi untuk mencegah ledakan emosi.
Mulailah dengan membuat daftar situasi yang bisa memicu amarah Anda di masa lalu.
Setelah Anda mengidentifikasi pemicu potensial, Anda dapat mengembangkan strategi untuk menanganinya.
Jika hal-hal di lingkungan Anda membuat Anda kesal, Anda dapat mencoba minum minuman dingin, berjalan-jalan, atau mencari tempat yang tenang untuk menyendiri.
Uraikan beberapa cara untuk menolak dengan sopan perubahan dalam rutinitas Anda yang memicu kesusahan.
Siapkan daftar aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi atau musik.
Carilah cara lain untuk mengekspresikan kemarahan Anda, seperti menggambar, menulis jurnal, atau memainkan musik.
Baca juga: 7 Penyakit Seksual yang Bisa Ditularkan Lewat Seks Oral
Meskipun latihan relaksasi tidak dapat menggantikan terapi dan perawatan profesional lainnya, latihan ini dapat membantu Anda mengelola kemarahan dan ledakan emosi.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Anda perlu melakukan latihan relaksasi secara teratur.
Strategi relaksasi yan bisa Anda praktikan, di antaranya:
Saat Anda benar-benar kesal, berteriak atau menendang furnitur mungkin terasa memuaskan, tetapi tindakan ini tidak membuat orang lain tahu mengapa Anda marah.
Tindakan ini biasanya juga tidak banyak membantu untuk menyelesaikan masalah. Anda juga bisa melukai diri sendiri atau orang lain.
Komunikasi yang lebih baik dapat membantu Anda mengungkapkan kemarahan dengan cara yang lebih sehat.
Ketimbang marah-marah dan meluapkan emosi yang di lain waktu bisa Anda sesali, coba sebutkan dan deskripsikan emosi atau perasaan tertentu.
Jadi, orang lain memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memahami masalah dan membantu Anda menyelesaikannya.
Jika Anda sudah mencoba beberapa cara mengatasi tantrum pada orang dewasa di atas, tapi Anda masih susah mengendalikan emosi, cobalah mencari bantuan tenaga profesional kesehatan mental seperti psikolog.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.