Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Komplikasi Down Syndrome yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/01/2023, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Orang dengan down syndrome memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan beberapa masalah kesehatan sejak lahir. Risiko ini dikenal dengan komplikasi down syndome. 

Dilansir dari Mayo Clinic, down syndrome adalah kelainan kromosom genetik yang paling umum.

Tanda-tanda down syndrome bisa bervariasi pada setiap individu, bergantung pada tingkat keparahannya.

Baca juga: Apakah Down Syndrome Bisa Sembuh?

Penyebab down syndrome berasal dari kelainan genetik menyebabkan kecacatan intelektual seumur hidup dan keterlambatan perkembangan.

Masalah kesehatan terkait komplikasi down syndrome bisa semakin menonjol seiring bertambahnya usia. Berikut ulasan ringkas berbagai risiko masalah kesehatan ini.

Baca juga: Penyebab Down Syndrome dan Faktor Risikonya


Komplikasi down syndrome

Dikutip dari Everyday Health, berikut 7 komplikasi down syndrome yang umum terjadi pada penderita:

  • Cacat jantung

Komplikasi nomor satu bagi orang dengan down syndrome adalah terlahir dengan kelainan jantung.

Empat puluh tujuh persen orang dengan kelainan genetik ini dilahirkan dengan kelainan jantung.

Tingkat keparahan cacat dapat bervariasi, bisa berupa lubang kecil yang sembuh sendiri dari waktu ke waktu atau sesuatu yang lebih serius yang memerlukan operasi jantung terbuka.

  • Penyakit Alzheimer

Salinan kromosom 21 ekstra penuh atau sebagian pada penderita down syndrome bisa mengubah cara sel-sel otak berfungsi.

Bahan genetik ini membuat orang dengan down syndrome berisiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer.

National Institute on Aging memperkirakan sekitar setengah dari orang dengan kelainan genetik ini mengalami demensia seiring bertambahnya usia. Biasanya saat mereka berusia 50-an atau 60-an tahun.

Baca juga: 14 Ciri-ciri Down Syndrome pada Bayi yang Dapat Dikenali

  • Penyakit tiroid

Penyakit tiroid yang umum dialami oleh orang dengan down syndrome adalah hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif.

Penyakit tiroid ini memengaruhi orang dengan down syndrome sekitar 10 persen pada usia anak dan antara 13-50 persen pada usia dewasa.

Gejala hipotiroidisme secara umum termasuk merasa lesu, mudah tersinggung, perubahan berat badan, dan kelelahan.

  • Leukemia

Leukemia mungkin bukan risiko yang besar, tetapi risikonya lebih tinggi untuk orang dengan down syndrome dari pada orang lain.

Sekitar 1 persen orang dengan kelainan genetik ini akan mengembangkan leukemia pada suatu saat dalam hidup mereka.

  • Sleep apnea

Sleep apnea dapat memengaruhi kemampuan kognitif, laju pertumbuhan, dan fungsi jantung secara negatif.

Sleep apnea memengaruhi 50 hingga 100 persen orang dengan down syndrome.

Risiko masalah kesehatan down syndrome berkembang seiring bertambahnya usia penderitanya, terutama pada mereka yang berusia dewasa dengan obesitas.

Komplikasi down syndrome ini dapat diobati baik melalui pembedahan atau perubahan gaya hidup, seperti penurunan berat badan.

Baca juga: Down Syndrome

  • Masalah penglihatan

Lebih dari separuh orang dengan down syndrome akan mengembangkan penyakit mata.

Masalah mata ini dapat berkisar tentang saluran air mata hingga katarak usia dini.

Banyak orang dengan kelainan genetik ini membutuhkan kaca mata. Terkadang bifokal dapat membantu, jika mereka kesulitan mengatur fokus mereka dari dekat ke jauh.

Anak-anak dengan kelainan genetik ini harus menjalani pemeriksaan mata dalam 6 bulan pertama dan kemudian setiap satu atau dua tahun setelah itu.

  • Masalah pendengaran

Sebanyak 80 persen anak dengan down syndrome akan mengalami gangguan pendengaran.

Masalah kesehatan down syndrome ini bisa terjadi akibat penyakit telinga atau kelebihan kotoran telinga.

Kelebihan kotoran telinga biasa terjadi pada penderita kelainan genetik ini karena struktur telinganya berbeda dengan orang normal.

Mampu mendengar sangat penting untuk keterampilan bahasa serta keterampilan sosial.

Tidak mendengar dengan baik dapat mempersulit anak-anak dengan kelainan genetik ini untuk belajar.

Orang dewasa dengan down syndrome juga dapat mengalami gangguan pendengaran dan harus memeriksakan pendengarannya setiap tahun.

Mengetahui sejumlah komplikasi down syndrome ini dapat membantu Anda untuk mengantisipasi risiko masalah medis yang bisa terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau